KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, memprediksi ada potensi kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024.
Prediksi Dicky, puncak kenaikan kasus Covid-19 terjadi di minggu pertama Januari 2024 dengan kasus yang lebih banyak.
Namun, meski mengalami lonjakan, kasus Covid-19 setelah libur Nataru masih terbilang gelombang kecil.
"Prediksinya adalah kita akan mengalami puncak di minggu pertama Januari dengan kasus yang lebih banyak, tapi ini adalah gelombang kecil," kata Dicky Budiman saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (22/12/2023).
Dalam lonjakan nantinya, kasus-kasus yang muncul cenderung dialami oleh kelompok berisiko tinggi, seperti lansia, orang dengan komorbid, atau orang yang telah terinfeksi Covid-19 berulang kali.
Kelompok-kelompok ini lebih rentan mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan perawatan intensif.
Hal ini juga akan dihadapi oleh kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memiliki populasi yang besar dan cenderung lebih sadar akan kesehatannya.
Masyarakat di kota-kota besar cenderung memiliki kesadaran dan kemauan untuk datang ke layanan kesehatan jika mereka mengalami gejala Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Apakah Masker Akan Diwajibkan Saat Mudik Nataru?
Mengenai antisipasi lonjakan Covid-19 setelah Nataru, Dicky mengimbau bahwa fasilitas kesehatan harus siap menghadapi lonjakan kasus meskipun tidak akan setinggi awal pandemi.
"Fasilitas kesehatan harus siap," ucapnya.
Hal ini lantaran lonjakan kasus akan diikuti dengan peningkatan keluhan atau kunjungan ke layanan kesehatan, sehingga dapat menjadi beban tambahan bagi layanan kesehatan jika tidak siap.
Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan kesiapan layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.
Mayoritas laporan kasus Covid-19 akan berasal dari wilayah dengan kapasitas kesehatan dan deteksi yang lebih memadai, seperti Jakarta dan sekitarnya.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa wilayah lain tidak akan mengalami peningkatan kasus.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di semua wilayah, terutama pada kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan komorbid.