KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat kebakaran pada Sabtu (19/8/2023) malam.
Awalnya kebakaran terjadi di zona IV. Namun kini kebakaran semakin meluas, dan sampai Jumat (25/8/2023) kebakaran masih terjadi.
Koordinator Pengelolaan Lapangan TPA Sarimukti, Riswanto sempat mengatakan, kebakaran diduga disebabkan karena kekeringan yang berlangsung beberapa bulan terakhir akibat fenomena El Nino.
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kebakaran TPA Sarimukti terjadi karena adanya pemulung yang melempar puntung rokok.
Telah berlangsung selama enam hari, kebakaran ini menimbulkan sejumlah dampak negatif.
Berikut ini beberapa dampak kebakaran di TPA Sarimukti yang tak kunjung padam:
Baca juga:
Dikutip dari laman (21/8/2023), kebakaran tersebut mengakibatkan satu ekskavator ikut terbakar.
Riswanto mengatakan, kini alat yang tersisa hanya satu ekskavator dan buldoser.
"Karena ikut terbakar, Jadi alat berat yang kita pakai untuk operasional TPA dari 3 unit jadi tinggal 2. Memang jadi makin kurang ideal," kata Riswanto.
Alat tersebut terbakar saat diterjunkan untuk membuat parit.
Parit tersebut dibuat untuk melokalisasi api agar tak merayap ke area lebih luas.
"Saat berusaha memadamkan api dengan membuat parit, ternyata alat berat juga ikut terbakar. Untuk operatornya bisa menyelamatkan diri," ujar Riswanto.
Kebakaran di TPA Sarimukti terus meluas, bahkan kini mencapai total 12 hektar area.
Sebelumnya, api yang membakar TPA Sarimukti hanya ada di zona IV saja, namun kemudian meluas sehingga merambat dan menjalar ke zona II.
"Api sudah masuk ke zona 1. Jadi total sudah sekitar 12 hektare yang terbakar. Sekarang mungkin tinggal mencoba (fokus) menangani di zona 1 dan 2. Untuk zona 4 api sudah mengecil," ujar Kepala UPTD Pengelola Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana.