KOMPAS.com - Mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin ditahan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (9/8/2023).
Diberitakan , Rabu (9/8/2023), Ridwan Djamaluddin ditahan terkait kasus dugaan korupsi pertambangan nikel di blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Ia disebut mengeluarkan kebijakan terkait blok Mandiodo yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 5,7 triliun.
Dalam kasus tersebut, sejauh ini Kejagung telah menahan 10 orang tersangka.
Lantas, siapa itu Ridwan Djamaluddin?
Baca juga: 10 Tersangka Korupsi Kementerian ESDM, Tukin Rp 1,3 M Jadi Rp 29 M
Ridwan Djamaluddin lahir pada 24 Maret 1963 di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Dilansir dari daftar riwayat hidupnya di laman Kementerian ESDM, Ridwan menyelesaikan studi S1 Jurusan Geologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 31 Desember 1989.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Belanda, tepatnya di Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (ITC), University of Twente hingga 10 September 1993.
Pada 17 Mei 1999, Ridwan menyelesaikan studi S3 di Texas A&M University, Amerika Serikat Jurusan Geografi.
Dikutip dari situs alumni ITB, Ridwan berkarier sebagai Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 2010-2015.
Ia berperan mengembangkan teknologi pengindraan jarak jauh dan tsunami.
Kemudian, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada 2015-2020.
Di sana, Ridwan bertugas menjalankan tugas di bidang infrastruktur kemaritiman. Saat itu, ia bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Baca juga: Mantan Wamen ESDM Jabat Komisaris Utama PGN, Ini Profil Arcandra Tahar
Mulai 2020, Ridwan diangkat menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.
Dikutip dari (12/5/2022), ia meraih sejumlah penghargaan sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS), yakni penghargaan Satyalencana Pembangunan dari Presiden RI pada 2007.