KOMPAS.com - Fenomena full moon atau Bulan Purnama akan terjadi pada Sabtu (3/6/2023).
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo mengatakan, full moon biasa terjadi setiap pertengahan bulan Hijriah.
Namun, Eko menyebut full moon kali ini berbeda dari baiasanya, karena bersamaan dengan fase perigee.
"Tidak semua Bulan Purnama selalu bersamaan dengan fase perigee, perigee itu jarak terdekat Bulan dengan Bumi," kata Eko kepada 优游国际.com, Sabtu.
Menurutnya, fase perigee ini tidak berdampak pada bentuk dan warna Bulan, hanya lebih dekat dengan Bumi.
Ia menuturkan, kondisi ini memberikan dampak tingginya pasang air laut.
"Nah kali ini bersamaan, Purnama dan Bulan dalam kondisi terdekat, sehingga ini bisa berdampak potensi rob di beberapa wilayah," ujarnya.
Baca juga:
Berdasarkan pantauan data water level, ada beberapa daerah yang berpotensi banjir rob:
Ia menjelaskan, potensi banjir rob ini memiliki waktu yang berbeda-beda di setiap daerah.
Dengan adanya potensi ini, BMKG mengimbau masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisi untuk selalu mewaspadai dampak dari pasang air laut ini.
Berdasarkan kalender BMKG, fenomena Bulan Purnama bersamaan dengan perigee ini masih akan terjadi pada bulan-bulan mendatang.
Pada Juli dan Agustus, bahkan Bulan Purnama terjadi di waktu bersamaan dengan perigee.
Bahkan, fenomena ini akan terjadi pada Agustus 2023 sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 1 dan 30.
Baca juga:
Di Pulau Jawa, banjir rob diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah.
Mayoritas banjir rob di Jawa kali ini didominasi di Jawa Tengah, baik di pesisir selatan maupun utara.
Berikut lokasi dan jadwalnya:
Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Terjadi Banjir Rob akibat Fullmoon 3 Juni 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.