KOMPAS.com - Palung laut adalah jurang yang berada di dasar samudra yang terbentuk akibat proses subduksi, di mana dua atau lebih lempeng tektonik bumi bertemu.
Dilansir dari , palung laut adalah cekungan curam dan sempit di dasar samudra yang terjadi di perbatasan antara lempeng konvergen dan lempeng litosfer.
Lempeng-lempeng tersebut perlahan-lahan bergerak menuju ke arah satu sama lain pada jarak yang berkisar beberapa milimeter hingga lebih dari 10 sentimeter per tahun.
Palung terbentuk ketika kerak samudra tua dari satu lempeng tektonik terdorong ke bawah lempeng lain.
Lereng bawah laut yang luas dan dinding palung yang curam membentuk sebagian besar zona hadal (wilayah laut terdalam) menjadi habitat unik bagi beragam spesies untuk hidup.
Baca juga: 5 Palung Terdalam di Dunia, Ada di Mana Saja?
Dilansir , palung laut adalah habitat yang paling tidak umum di bumi. Tekanannya mencapai lebih dari 1.000 kali daripada permukaan, dan suhu airnya tepat di atas titik beku.
Bahkan tekanan di dasar palung terdalam di dunia, di Challenger Deep sekitar 12.400 ton per meter persegi.
Dan yang paling penting, tidak ada sinar matahari yang menembus palung laut terdalam, sehingga tidak mungkin untuk terjadinya fotosintesis.
Organisme yang hidup di palung samudra telah berevolusi dengan adaptasi yang tidak biasa untuk dapat berkembang di jurang yang dingin dan gelap tersebut.
Perilaku adaptasi mereka itu disebut disebut visual interaction hypothesis (hipotesis interaksi visual), yang menyatakan bahwa semakin besar visibilitas suatu organisme, semakin banyak energi yang harus dikeluarkan untuk menangkap mangsa atau mengusir predator.
Secara umum, kehidupan di palung samudra terisolasi dan bergerak lambat.
Baca juga: Mengenal Palung Laut: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Habitatnya
Tekanan yang tinggi di dasar palung, membuat hewan laut besar, seperti hiu dan paus, bahkan tidak dapat hidup di sini.
Banyak organisme yang tumbuh subur di lingkungan bertekanan tinggi ini tidak memiliki organ berisi gas, seperti paru-paru.