KOMPAS.com - Jamur Cordyceps menarik perhatian publik usai muncul di serial The Last of Us pekan lalu.
Bahkan Google mengeluarkan penampakan jamur Cordyceps ketika penggunanya mengetik "The Last of Us" di bilah pencariannya, Minggu (22/1/2023).
Salah satu pengguna Google yang menggunakan fitur tersebut adalah pengguna akun .
"Coba googling The Last of Us. Nanti ada tombol di bawah buat munculin jamur-jamur di screen. Tiap klik, jamurnya makin banyak," tulisnya.
Dilansir dari , jamur Cordyceps sempat disebut dalam serial The Last of Us.
Dalam adegan awal dengan latar tahun 1968, dua ilmuwan berdialog dan mengingatkan bahwa jamur memiliki potensi ancaman yang lebih besar dibandingkan virus dan bakteri.
Iluwan tersebut menjelaskan bahwa beberapa jamur dapat mengubah pikiran manusia.
Adapun jamur yang muncul di serial The Last of Us itu didasarkan oleh jamur cordyceps.
Lantas, apa itu jamur Cordyceps? Apakah organisme itu memang nyata adanya?
Baca juga: Mengenal Film Serial “The Last of Us” yang Berlatar Jakarta Sumber Wabah
Menurut , jamur Cordyceps adalah salah satu jenis jamur yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China.
Jamur Cordyceps semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan tersedia di banyak produk komersial. Jamur ini disebut memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.
Ahli gizi yang berbasis di Pacific Northwest dan pemilik Nutrition By Carrie, Carrie Dennet mengatakan bahwa jamur Cordyceps memiliki ratusan spesies yang tersebar di seluruh dunia.
"Ada sekitar 750 spesies Cordyceps, dan sebagian kecil darinya memiliki khasiat obat," ujarnya, dalam .
Mulanya, jamur ini digunakan untuk memulihkan ginjal dan menenangkan paru-paru. Namun, kini jamur tersebut mulai digunakan untuk meningkatkan kesehatan manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa Cordyceps memiliki sifat nutraceutical.