KOMPAS.com - Anwar Ibrahim resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Ke-10 Malaysia pada Kamis (24/11/2022).
Beberapa hari setelah menjabat sebagai PM Malaysia, Anwar mengeluarkan sejumlah gebrakan baru.
Anwar menegaskan, ia tak akan mengambil gajinya sebagai PM Malaysia.
Ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan warga yang berjuang dalam menghadapi kenaikan biaya hidup.
"Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partainya, terlepas dari keyakinannya, semuanya hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, dan saham," kata Anwar, dikutip dari .
"Jadi saya memilih untuk tidak mengambil gaji perdana menteri saya," sambungnya.
Baca juga: Arti Kemenangan Anwar Ibrahim bagi Malaysia
Selain tidak mengambil gaji, Anwar juga menolak penggunaan mobil dinas mewah Mercedes-Benz S600 seharga Rp 6,6 miliar.
Sebaliknya, ia akan menggunakan kendaraan apa pun yang tersedia di Departemen Perdana Menteri untuk tugasnya.
Ia menegaskan, tidak akan ada mobil dinas baru yang dibeli untuknya atau peralatan tak perlu lainnya.
Menurutnya, ini merupakan bagian dari budaya baru melawan pemborosan dana publik yang harus dilakukan oleh semua pihak.
"Langkah itu diambil karena saya tidak ingin ada biaya baru yang dibebankan pada saya," jelas dia, dikutip dari .
Politisi berusia 75 tahun itu juga sedang meninjau program subsidi pemerintah yang bertujuan untuk mengarahkan uang ke kelompok berpenghasilan rendah.
Instansi pemerintah memiliki waktu dua minggu untuk meninjau implikasi dari penyempitan subsidi.
"Subsidi harus tepat sasaran, jika tidak, subsidi tersebut tidak hanya dinikmati oleh kelompok berpenghasilan rendah tetapi juga orang kaya," ujarnya.
Secara khusus, Anwar ingin subsidi listrik dikaji ulang karena manfaat yang diterima si miskin dan si kaya hampir sama.
Baca juga: