KOMPAS.com - Belakangan, kasus gangguan ginjal akut misterius menyerang sejumlah anak di Indonesia.
Diberitakan , Senin (17/10/2022), laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merinci, sebanyak 152 anak telah terkena gangguan ginjal akut misterius.
Adapun hingga saat ini, tercatat sudah 14 provinsi yang melaporkan kasus gangguan ginjal yang belum diketahui penyebabnya ini.
Merespons merebaknya gangguan ginjal pada anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun membentuk tim untuk menyelidiki kasus gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).
Warganet pun tak luput dari menebak-nebak kemungkinan penyebab gangguan ginjal akut. Bahkan, tak sedikit yang mengaitkan AKI dengan vaksin Covid-19.
Misalnya, salah satu pertanyaan yang banyak diajukan, yakni apakah pasien gangguan ginjal akut telah menerima vaksin Covid-19 atau belum.
"Apakah mereka semua mendapatkan tindakan medis yang sama dalam 1 tahun terakhir, misalnya menerima vaksin Covid?" tanya menanggapi pemberitaan AKI.
"Coba dicek yang kena gagal ginjal misterius itu, jangan-jangan udah vaksin lengkap. Sekadar saran," kata lain.
"Kalau tidak berasosiasi dengan vaksin Covid-19 maka kasus hepatitis dan gagal ginjal akut yang menjadi outbreak dadakan ini sudah terjadi bertahun-tahun lalu," tulis lain.
Lantas, mungkinkah ada kaitan antara kasus gangguan ginjal akut misterius dengan vaksin Covid-19?
Baca juga: Apa Itu Etilen Glikol? Diduga Jadi Pemicu Gangguan Ginjal Akut Misterius
Ketua IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso secara tidak langsung mengatakan, vaksin Covid-19 bukan merupakan penyebab dari gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak.
Pasalnya, mayoritas kasus ditemukan pada bayi di bawah usia lima tahun atau balita.
"Yang banyak kena anak balita. Belum dapat vaksin Covid-19," ujar Piprim saat dihubungi 优游国际.com, Senin (17/10/2022).
Sementara itu, kemungkinan bahwa gangguan ini disebabkan oleh long Covid-19, Piprim pun belum bisa menyimpulkannya.
"Belum konklusif, masih dianalisis," tutur dia.