KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini, mudik Lebaran 2022 akan berjalan lancar dan tidak membawa dampak negatif, terkait pandemi Covid-19.
Keyakinan ini didasari atas hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini yang menyatakan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik jadi 99,2 persen.
"Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi. Itu bisa berasal dari vaksinasi maupun berasal dari infeksi," kata Budi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Senin (18/4/2022).
Selain itu, hasil sero survei Kemenkes pada Maret terhadap titer antibodi di masyarakat juga jauh lebih baik dari Desember.
Pada Desember 2021, angka titer antibodi masyarakat berada di angka 500-600, sementara pada Maret mengalami kenaikan signifikan menjadi 7.000-8.000.
Baca juga:
Karena itu, Budi menilai mayoritas masyarakat saat ini sudah memiliki antibodi dan titer antibodi yang tinggi.
Kondisi ini akan berpengaruh pada keterisian rumah sakit dan risiko kematian akibat Covid-19.
"Kalau nanti diserang virus, daya tahan tubuh kita bisa cepat menghadapinya dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit apalagi risiko yang menyebabkan wafat," jelas dia.
"Itu yang menyebabkan kenapa kami percaya bahwa Insya Allah Ramadhan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat kita," kata Budi.
Kendati demikian, Budi meminta agar masyarakat tetap hati-hati dan waspada terhadap risiko penularan Covid-19.
Sebab sejumlah negara saat ini masih mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan, seperti China, Hong Kong, dan Korea Selatan.
"Jadi tetap arahan dari bapak presiden kita harus hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jemawa," ujarnya.
Baca juga: