优游国际

KOMPAS.com - Tingkat kecerdasan seseorang dikaitkan dengan level Intelligence Quotient atau IQ.

Semakin tinggi IQ-nya, berarti semakin pintar otaknya. IQ jenius pertama yang pernah tercatat memiliki nilai di sekitar angka 140.  

Namun di tahun 1940, seorang peneliti menyatakan bahwa seseorang baru bisa dikatakan jenius jika IQ-nya mendekati angkat 180. IQ dengan angka ini hanya terjadi satu banding 1 miliar orang.

Melansir , ilmuwan menyatakan bahwa penyebab level IQ dan kepintaran seseorang ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah genetika.

Baca juga: Cara Melindungi Anak dari Omicron, Ini Saran dari Unicef

Tanda-tanda anak memiliki IQ tinggi

Seperti diberitakan , rata-rata IQ masyarakat di Amerika ada di angka 100. Lebih dari itu, mendekati 130, seseorang sudah bisa dikatakan jenius atau sangat pintar.

Shutterstock/SUKJAI PHOTO Tanpa tes IQ, kita bisa melihat kecerdasan pada anak dengan mengamati tingkah lakunya.

Namun menurut banyak penelitian, tanpa menggunakan serangkaian tes, kita bisa tahu apakah anak kita tergolong cerdas dan memiliki IQ tinggi atau tidak.

Menjawab mitos yang beredar, jenius tak ada kaitannya dengan ukuran otak. Namun memang ditemukan fakta bahwa mereka yang memiliki IQ tinggi memiliki area abu-abu lebih luas di otak mereka.

Area ini adalah organ yang berfungsi memproses dan menyimpan informasi, memicu minat dan keingintahuan, memberikan persepsi dan memproses komunikasi.

Beberapa jenius juga dikatakan memiliki area putih lebih aktif di otak mereka. Area ini adalah organ yang mengatur komunikasi antar divisi di dalam otak.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Permen Karet, Meredakan Gerd dan Meningkatkan Memori

Lantas bagaimana cara mengetahui kecerdasan pada anak-anak?

Untuk mendeteksi dan menebak IQ anak, kita bisa mencari tahu dengan mengamati perilaku mereka.

Berikut ini beberapa tanda anak memiliki IQ tinggi atau kecerdasan di atas rata-rata:

• Menyimpan ingatan-ingatan dengan detil, yang biasanya tak diingat oleh anak lain.
• Memiliki kemampuan membaca sedari dini sebelum mereka mengenal bangku sekolah.
• Memiliki hobi dan ketertarikan yang tak dimiliki oleh kebanyakan anak.
• Kurang bisa berbaur dengan anak seusianya.
• Peka terhadap kasus-kasus besar di kehidupan sosial, baik nasional atau internasional.
• Memiliki standar tinggi.
• Senang mengobrol atau berkomunikasi.
• Lebih senang menghabiskan waktu dengan para dewasa.
• Senang bertanya tentang apa saja.
• Mudah dalam mempelajari sesuatu.
• Memiliki selera humor.
• Imajinatif.

Tanda kecerdasan pada anak ini tak jauh beda dengan tanda kecerdasan pada orang dewasa.

Pada dewasa, seorang yang kepintarannya di atas rata-rata juga mudah mempelajari hal-hal baru, selalu menyukai topik yang tak umum, seringnya adalah nigth owl atau suka terjaga di malam hari, bisa menikmati kesendirian, dan memiliki ingatan yang detil dan kuat.

Baca juga: Hati-Hati, Tidur Terlalu Lama Bisa Menurunkan Kualitas Memori Otak