优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ahli ITB: Kompor Listrik Hemat Rp 48.000/Bulan Dibanding Kompor Gas

优游国际.com - 07/12/2021, 17:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan kompor listrik bisa menghemat pengeluaran masyarakat hingga 20 persen. 

Sementara ahli ITB menyebut, kompor listrik menghemat hingga Rp 48.000 per bulan atau 30 persen. Namun di sisi lain kompor listrik juga memiliki kekurangan. 

Sebelumnya Erick mengatakan, dengan menggunakan kompor listrik masyarakat bisa menghemat pengeluaran hingga 20 persen dibandingkan menggunakan kompor LPG. 

“Kalau 15 juta kompor terpakai penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG. Rakyat diuntungkan, yang rata-rata biaya masak di rumah Rp 147.000, jadi Rp 118.000 per bulan, hemat lagi 20 persen,” kata Erick dikutip dari 优游国际.com (1/4/2021). 

Baca juga:

Sementara itu PLN melalui Twitter-nya mengatakan bahwa pihaknya siap mengawal program pengalihan kompor berbasis energi impor (elpiji) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau kompor induksi. 

Benarkah kompor induksi lebih hemat dibandingkan kompor gas elpiji? 

Penjelasan akademisi

Staf Kelompok Keilmuan (KK) Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Anggota Pusat Penelitian Energi Baru Terbarukan ITB, Dr. Ing. Deny Hamdani menjelaskan kompor induksi adalah salah satu jenis kompor listrik yang cara kerjanya menginduksi medan magnetik pada wadah logam bersifat ferromagnetic (besi, baja).

Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Sehingga timbul arus yang memberikan efek panas dengan adanya resistansi pada wadah. 

Kompor listrik lebih hemat Rp 48.000? 

Terkait penggunaannya untuk sehari-hari, kompor induksi menurut dia bisa lebih hemat hingga 30 persen atau sekitar Rp 48.000/bulan.

"Opex (harga energi) lebih ekonomis hingga 30 persen (sekitar Rp 48.000/bulan) dengan asumsi tarif listrik Rp 1.500/kwh, harga gas Rp 12.500/kg, kompor induksi 2 kali lebih cepat panas dari kompor gas, durasi masak 3 jam/hari dalam sebulan," kata Deny pada 优游国际.com, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Jokowi Lapor ke Polda Metro soal Polemik Ijazah Palsu, Mahfud MD: Itu Hak tapi...

Operating Expense (Opex) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk maupun melaksanakan kegiatan bisnis atau sistem kerja. Dalam hal ini harga sumber kompor daya kompor. 

Sementara untuk gas bersubsidi, Opex kompor induksi menjadi lebih mahal Rp 13.000/bulan. Dia menambahkan Opex tergantung pada subsidi gas/listrik.

Selain itu, kelebihannya dibandingkan kompor gas menurut Deny yaitu:

  • Penyebaran panas lebih merata karena distribusi magnetik relatif merata, namun terbatas di area bawah wadah yang datar
  • Lebih cepat panas membuat masakan lebih cepat matang, namun perlu daya listrik besar dan tegangan standar dan kehandalan pasokan listrik yang baik
  • Efisiensi pembangkitan energi panas hingga 90 persen dibandingkan gas yang hanya 50 persen
  • Lebih aman dari bahaya kebakaran dan sentuh
  • Lebih mudah dikontrol karena sifat listriknya
  • Lebih ramah lingkungan karena lebih efisien dalam konversi energi dan tidak ada emisi langsung, namun pembangkitan listrik jika dari batubara/gas tetap menyumbang emisi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kompor Induksi dan Kelebihannya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau