KOMPAS.com - Periode terakhir 16-17 September 2021, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 semakin sedikit yang dilakukan pemerintah.
Hal ini terlihat dari jumlah pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 hanya mampu di bawah 100.000 dalam waktu 24 jam terakhir, sebanyak 99.130 sampel.
Selain itu, ada 54.766 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen pada periode yang sama.
Jumlah pemeriksaan spesimen ini terbilang memprihatinkan apabila melihat target pemeriksaan 400.000 spesimen dalam sehari.
Pemerintah beberapa kali menegaskan akan menggencarkan testing Covid-19. Namun, nyatanya spesimen tidak pernah mencapai di atas 300.000 spesimen per hari.
Pemerintah hanya sanggup memeriksa hingga 294.470 spesimen, yang terjadi pada 22 Juli 2021. Saat itu, pemeriksaan memang tinggi di saat jumlah kasus aktif sedang mengalami lonjakan luar biasa, di atas 500.000 orang.
Pemerintah hanya sanggup memeriksa hingga 294.470 spesimen, yang terjadi pada 22 Juli 2021. Saat itu, pemeriksaan memang tinggi di saat jumlah kasus aktif sedang mengalami lonjakan luar biasa, di atas 500.000 orang.
Baca juga:
Tren sebelum lonjakan? Sejak 28 Juni 2021, ini untuk kali pertama jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 Indonesia di bawah 100.000.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada 28 Juni itu sebanyak 98.187 sampel. Bahkan, selama periode Juni 2021, jumlah tes Covid-19 banyak yang di bawah 100.000.
Dalam catatan 优游国际.com, jumlah pemeriksaan spesimen pada 1 Juni hanya mencapai 75.945 sampel. Kemudian pada 2 Juni turun yaitu 64.830 sampel.
Pada 3 Juni, jumlah pemeriksaan spesimen 95.200 sampel dan 89.025 sampel pada 5 Juni. Data pemeriksaan spesimen makin turun pada 6 Juni yakni 64.223 sampel.
Kemudian, 64.056 sampel pada 7 Juni dan 97.949 sampel pada 12 Juni 2021.
PPKM Diperpanjang Lagi?
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih terus diperpanjang, baik untuk wilayah Jawa-Bali maupun luar kedua pulau tersebut.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (13/9/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan PPKM masih terus diperpanjang.
Luhut mengatakan, gelombang kasus infeksi Covid-19 berpotensi terjadi kembali bila PPKM dihentikan atau ditiadakan.