KOMPAS.com - Tak seperti stasiun kereta api lainnya, Stasiun Cipeundeuy yang terletak di Garut, Jawa Barat, memiliki keistimewaan tersendiri.
Pasalnya, semua kereta api baik itu kelas ekonomi maupun eksekutif, diwajibkan berhenti di stasiun tersebut dan dilarang untuk berjalan langsung.
Hal tersebut tak urung menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Stasiun tersebut hanya stasiun kecil, seharusnya tak masalah jika kereta api melintas tanpa harus berhenti.
Namun, di balik kisah itu, ternyata ada alasan yang cukup vital di balik itu semua.
Baca juga: Artis Baru Railfans, KAI Pasang Livery Ketupat di Lokomotif untuk Sambut Ramadhan
Saat dihubungi, Manajer Humas Daop 2 Bandung, Kuswardoyo membenarkan bahwa semua kereta api diwajibkan berhenti di stasiun tersebut.
Stasiun Cipeundeuy yang merupakan stasiun kelas 2 itu memiliki letak yang cukup tinggi, yaitu 772 meter di atas permukaan laut.
"Jadi dengan posisi yang cukup tinggi tersebut mengharuskan semua kereta api yang masuk ke stasiun tersebut untuk berhenti di sana," tutur Kuwardoyo, saat dihubungi 优游国际.com, Minggu (2/5/2021).
Saat berhenti, akan dilakukan pemeriksaan rem dan rangkaian kereta.
Bukan tanpa alasan, kereta yang masuk ke Stasiun Cipeundeuy sebelumnya telah melewati tanjakan yang cukup curam dan akan melewati turunan yang juga curam
"Sehingga harus dilakukan pemeriksaan guna memastikan pengereman dan rangkaian siap dan aman untuk melalui lokasi tersebut," tutur dia.
Selain untuk pemeriksaan kereta, alasan berhenti di Stasiun Cipeundeuy juga dikarenakan melayani naik dan turun penumpang.
Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Melamun Tabrak Pintu Perlintasan KA di Klaten hingga Patah
Saat itu, kereta api Galuh dan Kahuripan mengalami kecelakaan selepas Stasiun Cipeundeuy pada tengah malam didekat jembatan Trowek.
Pada saat jalur menurun, rem kereta mengalami blong sementara kontur juga menanjak sehingga kereta akhirnya terperosok ke dalam jurang yang cukup dalam.