KOMPAS.com - Hari ini 60 tahun yang lalu, tepatnya 6 Maret 1961, diperingati sebagai hari lahir Komando Strategis Angkatan Darat atau Kostrad.
Dilansir dari Kostrad.mil.id, saat itu, satuan ini bukan bernama Kostrad, tetapi Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad.
Kelahiran Kostrad berawal dari kericuhan setelah proklamasi Negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Kericuhan itu muncul, baik dari dalam maupun dari luar negeri, untuk menghancurkan NKRI yang ditandai dengan terjadinya beberapa peristiwa di Tanah Air.
Terjadi sejumlah pemberontakan yang bertujuan menggantikan ideologi Pancasila dan UUD 1945, di antaranya:
Akan tetapi, semua upaya tersebut tidak berhasil.
Pada 1958, dibentuk Kodam hampir di setiap provinsi, tetapi masih bersifat teritorial dengan kemampuan terbatas, terdiri dari Kodam, Korem, Brigade, dan Batalyon.
Baca juga:
Menjelang akhir 1960, pimpinan TNI AD menganggap perlu dibentuk satuan militer yang bersifat mobil dan siap tempur menjalankan tugas di seluruh Tanah Air.
Gagasan tersebut dilontarkan Kepala Staf TNI AD saat itu, Jenderal AH Nasution dengan mempertimbangkan kondisi saat itu ditambah dengan menanggapi masalah Irian Barat.
Melalui surat Kasad Nomor KPTS.1067/12/1960 maka dibentuk Cadangan Umum AD (Caduad).
Untuk merealisasikannya, dibentuklah kelompok kerja yang diketuai oleh Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto.
Untuk pengisian personel Korra I Caduad diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan.
Akhirnya, Korra I / Caduad mempunyai kekuatan I Divisi Infanteri dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur, dan satuan Banmin.
Pada 19 Desember 1961, bertepatan dengan pelantikan para taruna Akademi Militer di Yogyakarta, Presiden Soekarno mencetuskan Trikora yang berisi:
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Herald of Free Terbalik, 193 Penumpang Tewas
Dalam usianya yang masih muda, Korra I Caduad diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.