KOMPAS.com - Pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, menjaga jarak sosial atau social distancing merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari penularan virus.
Terminologi ini pun mulai mendunia sejak akhir 2019, ketika merebaknya kasus virus corona.
Namun, social distancing ternyata tak hanya dilakukan oleh manusia agar terhindar dari infeksi penyakit menular.
Banyak hewan juga menjaga jarak dengan mereka yang terinfeksi untuk membatasi penyebaran penyakit.
Melansir Science ABC, 18 Oktober 2020, para ilmuwan telah menguji bagaimana lobster Karibia menjaga agar tidak terinfeksi virus Panulirus argus 1.
Virus tersebut diketahui sangat menular, menginfeksi lobster remaja melalui kontak fisik, dan mematikan.
Dengan prilaku lobster yang cenderung suka berkerumun dengan kawanannya, kehadiran patogen itu menempatkan mereka dalam kesulitan besar.
Melalui penelitiannya, para ilmuwan menemukan bahwa lobster yang terinfeksi virus dijauhi oleh individu lain.
Meskipun demikian, masih ada beberapa spesies yang lebih suka hidup bersama dengan individu lain yang terinfeksi.
Baca juga:
Mereka menemukan bahwa di antara lobster yang terinfeksi, 93 persen di antaranya hidup sendiri-sendiri sementara sisanya terus berbagi sarang.
Dalam penelitian lanjutan, para ilmuwan mekanisme itu di laboratorium. Hasilnya, lobster yang sakit dan sehat harus memilih antara sarang kosong, berisi lobster sakit, atau berisi lobster sehat.
Mereke mendapati lobster sehat menghindari individu yang sakit dan berbagi sarang dengan individu sehat.
Untuk mendeteksi individu yang terinfeksi, mereka menggunakan tes mengendus. Lobster yang terinfeksi memiliki bahan kimia dalam urinnya dan berfungsi sebagai sinyal bahaya bagi teman satu kelompok lainnya.
Katak banteng sangat rentan terhadap infeksi Candida humicola itu. Virus ini menyebar ketika berudu menelan air yang mengandung kotoran atau sel pantogen.