KOMPAS.com - Sebanyak 18 orang anggota DPR RI dinyatakan positif virus corona. Informasi tersebut mencuat usai DPR menggelar rapat paripurna pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja.
Pada rapat yang diselenggarakan pada Senin (5/10/2020) itu dihadiri 318 dari 575 anggota DPR, baik secara fisik maupun virtual.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, membenarkan kabar adanya anggota DPR yang positif Covid-19 tersebut.
Ia menyampaikan anggota DPR yang terinfeksi Covid-19 tengah melakukan karantina mandiri.
"Ada 18 anggota DPR yang terinfeksi, tapi juga ada dari tenaga ahli, staf administrasi, dan juga PNS. Memang ada, mereka melakukan karantina mandiri karena terindikasi positif Covid-19," ujar Indra saat dihubungi 优游国际.com, Rabu (7/10/2020).
Indra mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui sumber atau klaster dari penularan virus corona jenis baru ini.
"Klasternya tidak terdeteksi," lanjut dia.
Baca juga:
Lalu, akankah gedung DPR "di-lockdown"?
Indra pun mengatakan tidak ada "lockdown" di gedung DPR, meski adanya belasan anggota DPR yang positif Covid-19.
"(Tidak di-lockdown), untuk kegiatan dukungan sekretariat jenderal masih tetap masuk," ujar Indra.
Indra menjelaskan saat ini Gedung DPR telah membatasi pergerakan fisik baik anggota parlemen maupun para tamu.
Diketahui, para anggota DPR pun kini sedang menjalani masa reses, masa penghentian sidang (parlemen) atau masa istirahat dari kegiatan bersidang untuk menyerap aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan asal.
Baca juga:
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan gedung DPR harus ditutup sementara lantaran telah terjadinya penularan infeksi Covid-19.
Diberitakan , Rabu (7/10/2020), penutupan sementara itu sesuai prosedur atau protokol kesehatan, yakni lokasi yang menjadi tempat penularan virus corona harus ditutup selama tiga hari.
"Ketentuannya bahwa ketika ada kasus positif maka di tempat itu kegiatan harus dihentikan selam tiga hari. Itu ketentuan yang harus dilaksanakan," ujar Anies.
Adapun. gedung yang ditutup bukanlah seluruh kompleks parlemen Senayan, melainkan hanya satu gedung yang menjadi tempat penularan.
"Jadi, tidak ditutup seluruh kompleks, tapi yang ditutup di gedung-gedung di mana di situ ditemukan orang yang positif. Jadi, gedung tempat orang bekerja positif, di situ yang ditutup. Kalau tidak (ditemukan yang positif), ya tidak (ditutup gedungnya)," lanjut Anies.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.