优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Saat Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona "Sputnik V" Kloter Pertama...

优游国际.com - 16/08/2020, 09:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rusia telah memulai produksi gelombang pertama dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.

Produksi dilaksanakan beberapa jam setelah Kementerian Kesehatan melaporkan dimulainya pembuatan vaksin, Sabtu (15/8/2020).

"Kloter pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh institut penelitian Gamaleya telah diproduksi," kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya sebagaimana dikutip  Sabtu (15/8/2020).

Sebagaimana diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya mengumumkan bahwa vaksin yang dikembangkan Rusia ini menjadi vaksin pertama Covid-19 di dunia.

Baca juga: Update Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia, dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila

Tahap pengembangan vaksin 

Persetujuan akan vaksin dilakukan sebelum dilakukannya uji coba yang normalnya melibatkan ribuan relawan atau dikenal sebagai Fase III.

Uji coba ini biasanya dianggap sebagai sebuah tahap penting bagi vaksin untuk dapat memperoleh persetujuan.

Vaksin yang dikembangkan Rusia ini diberi nama "Sputnik V", yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada satelit pertama dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Terkait keamanan vaksin, Putin meyakinkan publik dengan mengatakan bahwa salah satu putrinya telah menjadi relawan yang diberi vaksin dan merasa lebih baik setelahnya.

Sementara Institut Gamaleya Moskow, pihak yang mengembangkan vaksin ini, sebelumnya mengatakan bahwa Rusia akan memproduksi sekitar 5 juta dosis sebulan pada Desember-Januari mendatang.

Kepala institut Gamaleya, Alexander Gintsburg mengungkapkan bahwa para relawan yang turut serta dalam pengujian tahap akhir vaksin, yaitu terkait efektivitas dan keamanan, akan diberi dua suntikan.

Menteri Kesehatan, Mikhail Murashko menyebut bahwa untuk minggu ini, vaksin akan tersedia bagi para medis terlebih dahulu dan selanjutnya untuk seluruh penduduk Rusia dengan basis sukarela.

Baca juga: [HOAKS] Putin Lepaskan Singa untuk Cegah Warga Keluar Rumah Saat Wabah Corona

Kekhawatiran para ilmuwan dan WHO

Namun, vaksin ini memperoleh sorotan dari para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mereka menilai bahwa vaksin yang diberi nama "Sputnik V" ini masih membutuhkan penilaian lebih lanjut terkait keamanannya.

Para ilmuwan memberi perhatian pada kecepatan pengembangan vaksin yang diduga memotong proses yang seharusnya dilakukan karena tekanan otoritas.

Baca juga: Simak, Berikut Peringatan WHO soal Covid-19...

Ahli virus Rusia juga telah memperingatkan bahwa vaksin ini dapat berbahaya bagi mereka yang memiliki antibodi terhadap virus.

Beberapa waktu lalu, WHO pun mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dan menjalankan seluruh tahapan yang dibutuhkan untuk mengembangkan vaksin yang aman.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penyebab Diabetes di Usia Muda dan Cara Mencegahnya Menurut Dokter

Penyebab Diabetes di Usia Muda dan Cara Mencegahnya Menurut Dokter

Tren
Daun Kelor dan 7 Bahan Alami Lainnya untuk Menurunkan Hipertensi

Daun Kelor dan 7 Bahan Alami Lainnya untuk Menurunkan Hipertensi

Tren
Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Berapa Ketinggian Maksimal Pesawat Terbang di Angkasa?

Berapa Ketinggian Maksimal Pesawat Terbang di Angkasa?

Tren
Ada Sungai Mendidih di Amazon, Membunuh Apapun yang Tercebur ke Dalamnya

Ada Sungai Mendidih di Amazon, Membunuh Apapun yang Tercebur ke Dalamnya

Tren
Lebih Banyak Mikroplastik Ditemukan di Arteri Penderita Stroke, Apa Kata Dokter?

Lebih Banyak Mikroplastik Ditemukan di Arteri Penderita Stroke, Apa Kata Dokter?

Tren
10 Provinsi dengan Jumlah Kabupaten/Kota Terbanyak di Indonesia, Mana Saja?

10 Provinsi dengan Jumlah Kabupaten/Kota Terbanyak di Indonesia, Mana Saja?

Tren
Makin Dekat, Ini Rincian Jadwal Rencana Perjalanan Haji 2025 M/1446 H

Makin Dekat, Ini Rincian Jadwal Rencana Perjalanan Haji 2025 M/1446 H

Tren
ChatGPT Diagnosis Seorang Wanita Idap Kanker Darah Setahun Sebelum Dokter Menemukannya

ChatGPT Diagnosis Seorang Wanita Idap Kanker Darah Setahun Sebelum Dokter Menemukannya

Tren
9 Buah dan Sayuran yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

9 Buah dan Sayuran yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

Tren
Ramai soal Unduh Gambar di WhatsApp Bisa Bikin Rekening Dibobol, Ini Kata Pakar Siber

Ramai soal Unduh Gambar di WhatsApp Bisa Bikin Rekening Dibobol, Ini Kata Pakar Siber

Tren
KAI Daop 4 Semarang Beri Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen pada 4-5 Mei 2025

KAI Daop 4 Semarang Beri Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen pada 4-5 Mei 2025

Tren
23 Tanda Kanker yang Bisa Dilihat di Malam Hari, Apa Saja?

23 Tanda Kanker yang Bisa Dilihat di Malam Hari, Apa Saja?

Tren
5 Fakta Pemadaman Listrik Massal di Spanyol dan Portugal yang Bikin Warga Chaos

5 Fakta Pemadaman Listrik Massal di Spanyol dan Portugal yang Bikin Warga Chaos

Tren
Peneliti Italia: Makan Daging Ayam Terlalu Sering Bisa Menaikkan Risiko Kematian

Peneliti Italia: Makan Daging Ayam Terlalu Sering Bisa Menaikkan Risiko Kematian

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau