优游国际

Baca berita tanpa iklan.

9 Tahun Erupsi Merapi, Mengenang Mbah Maridjan Sang Juru Kunci...

优游国际.com - 26/10/2019, 13:39 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 9 tahun lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, terjadi erupsi Gunung Merapi. Sebanyak 32 orang menjadi korban meninggal dunia, satu di antaranya sang juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Dahsyatnya letusan tersebut juga menyebabkan 291 rumah rusak dan satu tanggul di Desa Ngepos jebol akibat luapan lahar dingin.

Letusan 2010 disebut lebih besar dibandingkan letusan yang terjadi pada 1872.

Mbah Maridjan dan Merapi

Dikutip dari pemberitaan 优游国际.com (27/10/2010), Mbah Maridjan lahir pada 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Mbah Marijan diangkat menjadi Abdi Dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta oleh Sultan Hamengku Buwono XI dengan nama baru Mas Penewu Suraksohargo.

Selain itu, Mbah Maridjan juga diberi tanggung jawab sebagai wakil juru kunci dengan pangkat Mantri Juru Kunci, mendampingi ayahnya yang menjabat sebagai juru kunci Gunung Merapi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi Renggut Nyawa Mbah Maridjan

Setelah ayahnya meninggal, Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi pada 1982.

Sejak saat itu, Mbah Maridjan dan Merapi seakan tak bisa dipisahkan.

Pada suatu waktu, seperti dikutip dari pemberitaan 优游国际.com, 28 Oktober 2010, Mbah Maridjan menyebut Merapi adalah rumah sendiri.

Merapi adalah rumah yang harus diterima dalam kondisi apa pun, baik atau buruk.

"Kalau turun, nanti diomongin banyak orang. Hanya senang enaknya, tapi tak mau terima buruknya. Bagus atau buruk, ya ini rumah sendiri," kata Mbah Maridjan.

Bagi para pendaki dari jalur Kinahrejo, belum lengkap rasanya jika belum 'sowan' atau bertemu dengan Mbah Maridjan di kediamannya.

Mbah Maridjan-lah yang memegang izin kapan suatu rombongan pendaki boleh naik, karena ia tahu kondisi jalur pendakian aman atau bahaya.

Saat terjadi letusan Merapi...

Pemberitaan 优游国际.com, 27 Oktober 2010, menuliskan, saat terjadi erupsi Merapi, Mbah Maridjan memilih menuju masjid di dekat rumahnya dan urung ikut bersama rombongan yang menjemputnya.

Ketika ia berjalan menuju masjid, salah seorang anggota tim SAR meminta semua orang untuk meninggalkan lokasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau