KOMPAS.com - Masa Neozoikum disebut juga dengan zaman hidup baru.
Zaman Neozoikum berlangsung sekitar 65 juta tahun yang lalu, yang terbagi ke dalam dua era, yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.
Lalu, bagaimana perkembangan bumi pada masa Neozoikum?
Baca juga: Zaman Neozoikum atau Kainozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri
Pada zaman Neozoikum era Tersier, binatang mamalia sudah mengalami perkembangan pesat.
Makhluk primata, yaitu binatang sejenis kera yang menyusui juga mulai bermunculan.
Lalu, terlihat pula kemunculan hewan Orang Utan dan gorila (kera manusia raksasa).
Kemudian, pada zaman Kuarter yang berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu, kehidupan manusia purba sudah mulai bermunculan.
Beberapa manusia purba yang sudah muncul pada zaman Neozoikum adalah Homo Sapien dan Homo Wajakensis.
Zaman Kuarter sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu zaman Pleistosen dan Holosen.
Pada zaman Pleistosen, terjadi penurunan suhu yang drastis, bahkan sampai di bawah 0 derajat celcius, sehingga muncul Zaman Es atau Glasial.
Oleh sebab itu, hanya hewan-hewan berbulu tebal yang sanggup bertahan hidup, salah satunya Mammoth (gajah berbulu tebal).
Pada era Glasial ini, permukaan laut menurun sehingga perairan dangkal berubah menjadi daratan.
Sementara itu, Kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap yang mengakibatkan naiknya air laut.
Salah satu dampak dari naiknya air laut ini adalah tergenangnya Paparan Sunda dan Paparan Sahul di Kepulauan Indonesia.
Alhasil, daratan-daratan di Indonesia terpecah menjadi bentuk kepulauan seperti sekarang ini.
Lebih lanjut, terjadi juga perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia, dibuktikan dengan penemuan sejumlah besar Sinanthropus Pekinensis di Peking, China, yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus dari Trinil, Jawa Timur.
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.