KOMPAS.com - Praja Muda Karana atau yang disingkat Pramuka adalah sebuah gerakan kepanduan yang resmi berdiri di Indonesia pada 14 Agustus 1961.
Maksud dari gerakan pramuka ini adalah untuk mendidik anggotanya supaya memiliki jiwa ksatria, gagah berani, dan suka menolong sesama.
Oleh sebab itu, dalam praktiknya, Pramuka memiliki beragam kode moral yang perlu dipahami. Salah satunya adalah Trisatya Pramuka.
Apa yang dimaksud dengan Trisatya Pramuka?
Baca juga: Sejak Kapan Pramuka Ada di Indonesia?
Trisatya berasal dari kata tri (tiga) dan satya (janji). Bila diartikan, maka Trisatya Pramuka adalah janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka.
Trisatya mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap anggota Pramuka.
Adapun isi dari Trisatya Pramuka adalah:
“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, dan menepati Darma Pramuka.”
Baca juga: Letjen Kunto Dimutasi, Usai Try Sutrisno Disebut dalam Forum Purnawirawan
Trisatya sendiri terdiri dari dua macam, yaitu:
Lalu, di mana letak perbedaannya?
Baca juga: 23 Tanda Kanker yang Bisa Dilihat di Malam Hari, Apa Saja?
Perbedaan keduanya terletak pada janji kedua, di mana pada Pramuka Penggalang terdapat kalimat “menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat”.
Sedangkan pada Pramuka Penegak, Pandega, dan anggota dewasa terdapat kalimat “menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.”
Secara signifikan, perbedaannya ada pada kata “mempersiapkan diri” dan “ikut serta.”
Referensi: