KOMPAS.com - Mataram Kuno tidak hanya dikenal sebagai kerajaan agraris, tetapi juga merupakan kerajaan maritim.
Letaknya yang berada di pedalaman Pulau Jawa menjadikan Mataram dikenal sebagai kerajaan agraris nan makmur.
Meski demikian, beberapa peniliti dan sejarawan meyakini bahwa Mataram Kuno juga maju dalam bidang maritim. Lantas, apa bukti Mataram adalah kerajaan maritim?
Baca juga: Meninggalnya Sultan Agung, Raja Terbesar Kesultanan Mataram
Bukti pertama yang memunculkan dugaan Mataram Kuno sebagai kerajaan maritim adalah relief Candi Borobudur.
Seperti diketahui, Candi Borobudur merupakan peninggalan dan sekaligus bukti kejayaan Mataram Kuno.
Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra di Mataram Kuno pada abad ke-8.
Baca juga: Jokowi Lapor ke Polda Metro soal Polemik Ijazah Palsu, Mahfud MD: Itu Hak tapi...
Terdapat 2.672 panel relief di Candi Borobudur dan beberapa di antaranya menggambarkan perahu-perahu pada masa lalu.
Relief-relief perahu yang terpahat di Candi Borobudur menjadi data arkeologis untuk menelusuri jejak kemaritiman Mataram Kuno.
Beberapa jenis perahu tergambar di panel-panel relief Candi Borobudur.
Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas
Di Candi Borobudur, ada relief bergambar perahu berukuran kecil yang biasa digunakan di sungai atau laut dekat pantai. Ada juga gambar perahu berukuran besar yang biasa digunakan di lautan lepas atau samudera.
Keberadaan relief-relief perahu di Candi Borobudur bisa menjadi petunjuk bahwa Mataram Kuno telah mengenal teknologi perahu.
Bukan hanya itu, relief Candi Borobudur juga memunculkan spekulasi bahwa ada masyarakat Mataram Kuno yang telah berprofesi sebagai nakhoda perahu pada masa itu.
Baca juga: Gaspol Hari Ini: Mahfud MD Angkat Bicara Persoalan Gibran dan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
Jejak arkeologis Mataram sebagai kerajaan maritim juga terlihat dari penemuan sebuah perahu kuno di Desa Punjulharjo, Rembang.
Perahu kuno itu ditemukan dalam kondisi utuh dan telah diteliti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta pada 2008.
Namun, hingga kini, belum diketahui dengan pasti dari mana perahu itu berasal.
Baca juga: Eks Marinir yang Gabung Militer Rusia Ternyata Pecatan TNI AL