优游国际

Baca berita tanpa iklan.
优游国际.com - 23/09/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Nama Bogor menurut bahasa Sunda, berarti tunggal pohon aren atau kawung yang hangus.

Penamaan ini dilatarbelakangi peristiwa yang dialami rombongan kumpeni Belanda pada tahun 1689 ketika berada di pusat kekuasaan Pajajaran. 

Baca juga: Kebun Raya Bogor, Bukti Pengaruh Kekuasaan Inggris di Indonesia

Asal Mula

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Camphuys tahun 1684-1691, perhatiannya sangat besar terhadap pedalaman Priangan.

Ia menugaskan pasukan tentara di bawah pimpinan seorang opsir pribumi, yaitu Taunjiwa untuk mendirikan pangkalan kekuasaan kumpeni di pedalaman.

Tahun 1689, saat sampai di pusat kekuasaan Pajajaran, rombongan kumpeni berhenti di sana dan membabat hutan dengan maksud untuk membuat babakan.

Baca juga: Kasmojo, Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi Juga Digugat Terkait Ijazah

Usai dibabat, hutan tersebut kemudian dibakar. Setelah api padam, di antara tunggul-tunggul yang hangus, muncul pohon aren.

Berawal dari situ, disebutlah tempat itu sebagai Bogor.

Bogor dalam bahasa Sunda berarti pohon aren yang sudah tua atau pohon aren yang hangus karena tersambar petir atau terbakar api.

Baca juga: Asal-usul Berdirinya Kerajaan Majapahit

Masa Pendudukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda

Kerajaan Pajajaran berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Raja yang terkenal di kerajaan tersebut adalah Sri Baduga Maharaja.

Kemudian, periode 1745-1808, Bogor menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. Di masa kolonial, Bogor memiliki nama Buitenzorg.

Pemerintah Hindia Belanda memilih untuk menjalankan roda pemerintahan kolonial di era tersebut di Bogor, meskipun tidak resmi. 

Menurut catatan, sedikitnya ada sembilan gubernur Jenderal Hindia Belanda sebelum Daendels sudah bertempat tinggal di Istana Bogor. 

Namun, peresmiannya baru tejadi pada 1886 melalui surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 11 Tahun 1866. 

Baca juga: Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1904 Hingga 1949

Masa Pendudukan Inggris

Pada masa pendudukan Inggris, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles juga berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor. 

Pada masa ini, Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan sebagai kebun raya. 

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau