优游国际

KOMPAS.com - Atlet angkat besi, Rizki Juniansyah, yang menyumbang emas untuk Indonesia menjadi pembawa bendera Merah-Putih pada closing ceremony Olimpiade 2024.

Upacara penutupan alias closing ceremony Olimpiade 2024 digelar di Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Minggu (11/8/2024) atau Senin (12/8/2024) dini hari WIB

Olimpiade 2024 Paris ditutup setelah berjalan 16 hari dan menggelar 329 nomor pertandingan atau lomba.

Sekitar lebih dari 70 ribu pasang mata hadir langsung di Stade de France untuk memeriahkan upacara penutupan Olimpiade 2024.

Kontingen Indonesia diwakili oleh atlet angkat besi, Rizki Juniansyah, yang menjadi pembawa bendera Merah-Putih.

Baca juga: Rizki Juniansyah Seperti Angkat Skutik Saat Raih Emas Olimpiade Paris 2024

Rizki Juniansyah memberikan kebanggaan bagi Indonesia di Olimpiade 2024. Ia menyumbangkan medali emas pada nomor 73 kg di South Paris Arena, Kamis (8/8/2024) silam atau Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. 

Sebanyak 205 delegasi dari kontestan Olimpiade Paris 2024 memeriahkan upacara penutupan. 

NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia Atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah, kala menjadi pembawa bendera merah putih dalam closing ceremony Olimpiade 2024 di Stade de France, Saint-Denis, Perancis, 11 Agustus 2024.

Layaknya closing ceremony pada Olimpiade edisi sebelum-sebelumnya, ada prosesi pengalungan medali untuk cabang olahraga maraton.

Bedanya, di closing ceremony Olimpiade Paris 2024 prosesi pemberian medali adalah untuk maraton putri. Atlet Belanda, Sifan Hassan, menjadi penerima medali emas.

Setelah itu, diperlihatkan cuplikan video ajang "Marathon Pour Tous" di Paris pada akhir pekan kemarin yang melibatkan sekitar 20 ribu orang.

Baca juga: Besaran Bonus Medali Emas untuk Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah

Rute "Marathon Pour Tous" sama persis dengan nomor maraton yang dilalui para atlet di Olimpiade 2024.

Acara pertunjukan lalu dimulai. Suguhan sekitar 30 menit tersebut bertitel "Records" dan disutradarai oleh seniman Perancis, Thomas Jolly.

Seorang berpakaian emas muncul melayang-layang di Stade de France. karakter itu diceritakan berasal dari masa depan ketika dunia tak lagi mengenal ajang Olimpiade.

Sejarah Olimpiade pun ditelusurinya, mulai dari awal mula di Yunani. Bendera Yunani pun sempat dikibarkan.

Band kebanggan Perancis, Phoenix, kemudian ikut tampil "memanaskan" Stade de France.