优游国际

KOMPAS.com - Presiden Lazio Claudio Lotito mengatakan bahwa kompetisi Serie A 2019-2020 harus dilanjutkan.

Menurut Lotito, klub-klub Serie A akan mengalami kerugian finansial yang sangat besar jika kompetisi kasta teratas Liga Italia musim ini tidak dilanjutkan.

Oleh sebab itu, ia mendesak agar otoritas Liga Italia tetap menuntaskan Serie A musim ini.

Lotito mengungkapkan, kelanjutan Serie A musim ini bukan hanya untuk kepentingan Lazio, tetapi juga demi keberlangsungan tim-tim lain dan industri sepak bola Italia.

Baca juga:

"Kita tidak hanya berbicara tentang perjuangan Lazio. Kita berbicara tentang risiko yang akan terjadi jika liga tidak dilanjutkan," ujar Lotito seperti dikutip dari Football Italia.

"Mereka yang ingin liga tidak dilanjutkan jelas tidak tahu apa-apa tentang apa yang kita bicarakan," imbuh pria berusia 62 tahun tersebut.

"Sepak bola adalah sebuah industri yang menghasilkan pendapatan lewat pajak, lebih dari 1,2 miliar euro. Jadi, kita harus mempertimbangkan konsekuensi jika liga tidak dimulai kembali," tegas Lotito.

Sebelum Serie A dihentikan pada Maret 2020 akibat pandemi Covid-19, Lazio mampu bersaing di papan atas klasemen.

Baca juga:

Skuad besutan Simone Inzaghi itu berada di peringkat kedua klasemen Serie A dengan koleksi 62 poin dari 26 laga.

Lazio hanya terpaut satu poin dari Juventus yang berada di puncak klasemen.

Lotito berharap, Lazio terus bisa meneruskan tren positif jika nanti Serie A dilanjutkan.

"Saya berharap tim saya bisa melanjutkan apa yang telah mereka lakukan sebelumnya, dengan determinasi dan keinginan yang sama untuk mencapai tujuan," ujar Lotito.

Sejak dihentikan pada Maret lalu, hingga saat ini beluma ada kejelasan tentang kelanjutan kompetisi Serie A.

Baca juga: Moncer di Lazio, Luis Alberto Tak Menyesal Tinggalkan Liverpool

Sementara itu, Italia hingga kini masih terus berjuang memerangi wabah virus corona.

Berdasarkan data Worldometer per Sabtu (25/4/2020), telah dikonfirmasi ada 192.994 kasus corona di Italia dengan korban meninggal mencapai 25.969 jiwa dan 60.498 orang dinyatakan sembuh.

Italia menjadi negara dengan kasus corona tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (925.758) dan Spanyol (219.764).