优游国际

KOMPAS.com - Rima merupakan elemen penting dalam karya sastra yang memiliki peran besar dalam membangun keindahan dan daya tarik bahasa.

Rima adalah pengulangan bunyi pada kata-kata, terutama di akhir suku kata atau baris, yang menciptakan harmoni dalam bunyi.

Rima memiliki dua jenis, yaitu rima sempurna dan rima tak sempurna. Jenis rima utuh ini dikenal juga sebagai rima sempurna atau rima penuh karena bunyi yang dihasilkan hampir identik, terutama pada vokal dan konsonan akhir, sehingga terdengar sangat serupa.

Baca juga: Rima: Pengertian dan Contohnya

Dalam rima sempurna, tidak hanya bunyi vokal yang sama, tetapi juga bunyi konsonannya identik.

Contoh kata berima utuh

Berikut contoh jata berima utuh, yakni:

• Cinta memililki rima akhir -nta. Kalian bisa menggunakan kata lain seperti tinta, pinta, minta.
• Kencana memiliki rima akhir -ana. Kalian bisa menggunakan kata lain berima utuh yang serupa, seperti cendana, kelana, sujana, dana, bencana, celana, dan masih banyak lagi.
• Kepala memiliki rima akhir -ala. Kalian bisa menggunakan kata berima serupa, seperti menyala, gembala, kala, dan nala.
• Bantal memiliki rima akhir -tal. Kalian bisa menggunakan kata gatal, mental, kristal, tatal, dan bayak lagi.
• Rindu memiliki rima akhir -ndu. Kalian bisa menggunakan kata yang berima utuh serupa seperti sendu, lindu, tandu, pandu.
• Rasa memiliki rima akhir -asa. Kalian bisa menggunakan kata serupa yang berima utuh, seperti masa, asa, lasa, jasa.
• Kata memiliki rima akhir -ata. Kalian bisa menggunakan kata lain berima utuh yang serupa, seperti mata, data, rata.
• Buka memiliki rima akhir -uka. Kalian bisa menggunakan kata duka, suka, muka, luka, cuka.
• Kantong memiliki rima akhir -tong. Kalian bisa menggunakan kata serupa yang berima utuh, seperti lontong, gentong, potong, tong.
• Kucing memiliki rima akhir -cing. Kalian bisa menggunakan kata yang berima akhir sama, seperti kencing, runcing, cacing, kancing, pancing, dan decing.

Baca juga: Majas Epifora dalam Puisi

• Badak berima akhir -dak. kalian bisa menggunakan kata lain yang berima akhir sama, seperti bedak, meledak, kodak, landak, cempedak, dan pundak.
• Jari berima akhir -ari. Kata lain berima akhir sama yang bisa kalian gunakan adalah cari, ari, hari, lari, matahari, bidadari, celari, dan mari.
• Hilang berima akhir -lang. Kata serupa yang berima akhir sama, yaitu bilang, alang, belang, selang, belalang, tulang cakalang, dan cemerlang.
• Gulai memiliki rima akhir -lai. Kalian bisa menggunakan kata alai, lalai, belai, selai, nilai, belalai, helai, mulai, merelai, dan terkulai.
• Pluto berima akhir -to. Kata lain berima akhir sama yang bisa kalian gunakan adalah kata alegreto, foto, pidato, porto, presto, soto, deposito, dan bento.
• Gendang memiliki rima akhir -dan. Kata lain berima akhir sama yang bisa kalian gunakan adalah rendang, kandang, bandang, sedang, sandang, pindang, gudang, cundang, dendang, sidang, dan kumandang.
• Halte memiliki rima akhir -te. Kalian bisa menggunakan kata lain, seperti kata dikte, rute, sate, tante, dan akte.
• Lampu memiliki rima akhir -mpu. Kalian bisa menggunakan kata lain yang memiliki kata berima akhir serupa, seperti mampu, tumpu, ampu.
• Gerbang berima akhir -bang. Kalian bisa menggunakan kata lain berima utuh yang serupa, seperti bimbang, tumbang, seimbang, kumbang, sumbang, tambang, lubang, dan cabang.
• Besar memiliki rima akhir -sar. Kata lain berima akhir sama yang bisa kalian gunakan adalah kasar, dasar, usar, pusar, nasar, lungsar, pasar, desar, berpusar, kesasar, dan kaisar.

Baca juga: 17 Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema

Referensi:

• Tukan, P. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Jawa Tengah: Yudhistira.
• Harun, M. 2018. Pembelajaran Puisi Untuk Mahasiswa : Buku untuk mahasiswa. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
• Arum, S. 2023. Menguasai Pribahasa, Puisi Baru, dan Pantun. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia (Anggota Ikapi).