优游国际

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gerak sosial atau mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial lainnya. 

Dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) oleh Indera Ratna Irawati, di dalam mobilitas sosial terdapat kedudukan dan peran yang tidak bisa dipisahkan.

Kedudukan seseorang dapat lebih tinggi atau menurun karena adanya penghargaan yang diberikan kepada peranya. Sebaliknya, keberhasilan seseorang dalam melakukan peran, bergantung pada kedudukannya. 

Terdapat dua dimensi gerak sosial yang menjadi prinsip, yaitu gerak sosial vertikal dan horizontal. 

Adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas di masyarakat merupakan pengaruh dari adanya sistem terbuka masyarakat. 

Baca juga: Mengapa Faktor Struktural Bisa Menjadi Pendorong Mobilitas Sosial?

Sistem terbuka masyarakat memungkinkan individu untuk berpindah sosial dengan lebih mudah, baik secara vertikal maupun horizontal. 

Dalam sistem terbuka, tidak ada batasan yang kaku untuk mobilitas sosial, sehingga individu dapat naik atau turun status sosialnya berdasarkan kemampuan, usaha, dan kesempatannya. 

Mobilitas vertikal 

Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi (2024) karya Ksamanto Rinaldi dkk, gerak sosial vertikal adalah perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lain yang tidak sederajat. 

Ada dua jenis gerak sosia vertikal, yakni 

• Social climbing atau mobilitas vertikal ke atas. Misalnya diangkatnya seorang warga menjadi kepala desa melalui pemilihan atau karyawan menjadi manajer karena prestasinya.
• Social sinking atau mobilitas vertikal ke bawah. Contohnya pimpinan yang dipecat karena melakukan korupsi atau karyawan yang harus pensiun karena kecelakaan. 

Mobilitas horizontal 

Mobilitas horizontal merupakan perpindahan posisi ke posisi yang lain dalam strata sosial yang sama, misalnya berpindahan pekerjaan tanpa mengubah status pekerjaan maupun adanya perpindahan antarkelompok sosial yang memiliki strata sosial yang sama. 

Contoh gerak sosial horizontal, seperti guru SD menjadi guru SMP atau perpindahan polisi dari satu unit ke unit lain dengan jabatan yang sama. 

Baca juga: Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial