KOMPAS.com - Puisi "Dengan Mirat" disusun oleh penyair ternama asal Indonesia, Chairil Anwar, pada 8 Januari 1946.
Sebelumnya, nama Mirat pernah juga disebutkan dalam puisi Chairil Anwar yang bertajuk "Sajak Putih" dan "Mirat Muda, Chairil Muda".
Tentukan majas dan imaji dari puisi Chairil Anwar di bawah ini!
Berikut analisis puisi "Dengan Mirat" karya Chairil Anwar:
Dikutip dari buku Aku Ini Binatang Jalang (2011) oleh Chairil Anwar, berikut isi puisi "Dengan Mirat":
Dengan Mirat
Kamar ini jadi sarang penghabisan
di malam yang hilang batas
Aku dan dia hanya menjengkau
rakit hitam
Baca juga: Makna Puisi Prajurit Jaga Malam Karya Chairil Anwar
'Kan terdamparkah
atau terserah
pada putaran hitam?
Matamu ungu membatu
Masih berdekapankah kami atau
mengikut juga bayangan itu?
Dilansir dari buku Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi (2020) oleh Finny Khaeriyah, majas disebut juga gaya bahasa.
Majas adalah penggunaan kekayaan bahasa dan atau pemakaian ragam tertentu, guna memperoleh efek tertentu.
Dalam puisi "Dengan Mirat", Chairil Anwar menggunakan beberapa majas atau gaya bahasa. Salah satunya majas metafora.
Baca juga: Majas Metafora: Jenis dan Contohnya
Majas metafora adalah majas perbandingan yang membandingkan dua hal secara langsung, tanpa memakai kata perbandingan.
Contoh kalimatnya ialah "Matamu ungu membatu" dan "Kamar ini jadi sarang penghabisan di malam yang hilang batas".
Menurut Mukhlis dalam buku Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi, dan Pendekatan (2020), imaji adalah kata atau serangkkaian kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi.
Puisi "Dengan Mirat" didominasi dengan imaji visual. Contoh kalimatnya:
Baca juga: Imaji dalam Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.