KOMPAS.com - Tiap sastrawan memiliki gaya penulisannya yang sesuai dengan kepribadian maupun pemikiran mereka.
Namun, di dalam dunia sastra, ada berbagai macam aliran sastra. Tiap aliran sastra memiliki ciri-ciri maupun penyampaian yang berbeda melalui karya sastra itu sendiri.
Sebelumnya, definisi sastra memiliki berbagai macam mulai dari sastra sebagai seni, sastra sebagai ungkapan pendapat atau perasaan dari sang sastrawan, hingga sastra sebagai tempat bagi sastrawan untuk menuangkan ide-ide terhadap suatu hal.
Banyaknya definisi sastra menjadi cikal-bakal adanya berbagai macam aliran sastra. Aliran dalam sastra biasanya merupakan cara menggambarkan prinsip dan pandangan hidup atau apa pun yang ingin disampaikan oleh sastrawan dalam karyanya.
Baca juga: Ismail Marzuki: Persatuan Melalui Seni dan Sastra
Dilansir dari buku Aliran-aliran Klasik, Romantik Dan Réalisma Dalam Kesusastraan: Dasar-dasar Perkembangannja (1972) dari Aoh K. Hadimadja, ada tiga jenis aliran sastra menjadi pacuan untuk penulis pada zaman itu, yaitu:
Aliran klasik ditujukan pada karya-karya sastra yang bersifat kuno dan diingat dari tahun ke tahun karena memiliki nilai pedoman yang tinggi. Salah satu karya menggunakan aliran ini adalah novel Bumi Manusia dari Pramoedya Ananta Toer.
Dalam aliran romantik, seorang sastrawan menggunakan perasaan mereka yang disampaikan secara tersirat dengan menggunakan gaya diksi dibuat secara indah maupun dramatik. Salah satu karya untuk aliran romantik adalah novel Siti Nurbaya dari Marah Rusli.
Aliran realisme disampaikan apa adanya dan tema dibawa berdasarkan kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Salah satu karya untuk aliran realisme adalah puisi Pertemuan dari Chairil Anwar.
Baca juga: Sastra: Antara Hiburan, Kritik Sosial, dan Perubahan
Selain tiga aliran di atas, ada aliran sastra lainnya yang dijadikan sebagai aliran utama dalam sastra. Dilansir dari buku Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra (2014) oleh Alfian Rokhmansyah, terdapat tiga jenis aliran sastra utama, yaitu:
Aliran idealisme merupakan aliran di mana para sastrawan mengutarakan harapan, ide, maupun cita-cita akan sesuatu berdasarkan pemikirannya. Salah satu karya dalam aliran idealisme adalah cerpen Radio Masyarakat dari Rosihan Anwar.
Aliran materialisme berlawanan dengan aliran idealisme karena aliran ini berdasarkan realita yang ada dan mengutarakan pendapat mereka sesuai situasi maupun kondisi pada saat itu. Salah satu karya untuk aliran materialisme adalah novel Pada Sebuah Kapal dari NH Dini.
Aliran eksistensialisme berdasarkan campuran dari dua aliran sebelumnya, yaitu aliran idealisme dan aliran materialisme.
Bisa dibilang aliran ini dimulai dari ketidakpuasan akan suatu idealisme, lalu mulai terpaku akan makna hidup sebenarnya sesuai dengan aliran materialisme.
Salah satu karya yang menggunakan aliran eksistensialisme adalah novel Ziarah dari Iwan Simatupang.
Dari semua aliran-aliran sastra ini, peran adanya aliran ini membuat orang-orang tahu akan maksud yang mau disampaikan oleh para sastrawan.
Tak hanya menikmati keindahan maupun penyampaian karya-karya sastra tersebut, tetapi bisa menjadi bentuk pandangan baru untuk para pembacanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.