KOMPAS.com - Dalam kegiatan transaksi ekonomi internasional, ada beberapa sistem nilai tukar yang digunakan, yaitu sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang, dan sistem nilai tukar fixed but adjustable rate (FBAR).
Nilai mata uang domestik dalam sistem nilai tukar harus ditetapkan secara tetap terhadap mata uang asing.
Sedangkan dalam sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar mata uang dapat berubah-ubah setiap saat. Tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran valuta asing relatif terhadap mata uang domestik.
Dalam buku Konsep, Dinamika, dan Respon Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia (2016) karya Ferry Syarifuddin, dijelaskan apabila permintaan valuta asing relatif terhadap mata uang domestik lebih besar dari penawarannya, maka nilai tukar mata uang domestik akan turun.
Berlaku sebaliknya, apabila penawaran valuta asing relatif terhadap mata uang domestik lebih besar dari permintaannya, maka nilai tukar mata uang domestik akan menguat.
Baca juga: Sistem Nilai Tukar: Definisi dan Sejarah
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi kuat atau lemahnya nilai tukar adalah permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan dan penawaran valuta asing juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Dilansir dari buku Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar (2004) karya Iskandar Simorangkir dan Suseno, dijelaskan beberapa faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing, yaitu:
Ada tiga faktor utama yang memengaruhi permintaan valuta asing, yaitu:
Semakin tinggi intensitas impor barang dan jasa, maka akan semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar akan melemah.
Berlaku sebaliknya, semakin rendah intensitas impor barang dan jasa, maka permintaan valuta asing akan menurun sehingga nilai tukar akan menguat.
Baca juga: Sistem Nilai Tukar Tetap
Semakin besar aliran modal yang keluar, maka akan semakin besar permintaan permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar akan melemah.
Aliran modal keluar dapat berupa pembayaran hutang penduduk suatu negara kepada pihak asing dan penempatan dana penduduk suatu negara ke luar negeri.
Semakin banyak kegiatan spekulasi valuta asing yang dilakukan oleh pihak spekulan, maka akan semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar mata uang domestik akan melemah.
Ada dua faktor utama yang memengaruhi penawaran valuta asing, yaitu:
Semakin besar intensitas ekspor barang dan jasa, maka akan semakin besar jumlah valuta asing yang dimiliki oleh suatu negara. Hal tersebut memberikan dampak berupa menguatnya nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing.
Baca juga: Sistem Nilai Tukar Mengambang
Berlaku sebaliknya, semakin rendah intensitas ekspor, maka jumlah valuta asing yang dimiliki oleh negara akan semakin menurun. Hal tersebut memberikan dampak berupa melemahnya nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing.
Semakin besar aliran modal yang masuk, maka nilai tukar mata uang domestik akan semakin menguat. Aliran modal yang masuk dapat berupa penerimaan hutang luar negeri, penempatan dana jangka pendek oleh pihak asing, dan investasi langsung dari pihak asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.