KOMPAS.com - Kamu pasti sering mendengar kata-kata toleransi, baik dibangku sekolah atau lingkungan masyarakat.
Istilah toleransi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Sebenarnya apa itu toleransi?
Baca juga:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Contohnya, dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.
Sikap toleransi biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok.
Menurut tokoh sastra W.J.S Poerwadarminta, toleransi adalah sikap atau sifat memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda. Karena dalam toleransi sangat menjunjung tinggi untuk menghargai pendapat orang lain.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), toleransi berasal dari kata kerja latin "tolerare". Artinya bertahan, sabar atau membiarkan sesuatu yang terjadi.
Seseorang atau suatu kelompok memilik praktik atau kepercayaansendiri dan tidak mengganggu dan menekan orang lain.
Sepanjang waktu dan tempat, alasan untuk toleransi sangat bervariasi. Dalam beberapa kasus pertimbangan kehati-hatian, atau strategis.
Pada titik-titik lain dalam sejarah, keyakinan agama tentang pentingnya persetujuan bebas.
Sikap toleransi tidak berati membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tapi mengakui kebebasan dan hak-hak asasi para penganutnya.
Baca juga:
Ada beberapa macam sikap toleransi, yakni:
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sikap negatif isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai.
Di mana isi ajaran dan penganutnya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa.
Pada sikap positif isi ajaran ditolak. Tapi penganutnya diterima dan dihargai.