优游国际

KOMPAS.com - Lebih dari 1.200 spesies hewan memiliki kemampuan unik untuk berjalan di atas air. Kemampuan ini dimiliki oleh hewan kecil seperti serangga dan laba-laba, serta beberapa reptil, burung, dan bahkan mamalia.

Secara umum, ada dua cara utama yang digunakan hewan untuk berjalan di atas air, yaitu dengan teknik meluncur dan menampar permukaan air. Teknik ini tergantung pada ukuran dan berat tubuh hewan tersebut.

Hewan yang Meluncur di Atas Air

pixabay.com Serangga yang berjalan di atas air

Hewan kecil seperti serangga air (water striders) dan laba-laba perenang (fisher spiders) dapat meluncur atau berjalan di atas permukaan air. Hewan-hewan ini cukup ringan sehingga berat tubuh mereka dapat ditopang oleh tegangan permukaan air.

Menurut John Bush, seorang ahli dinamika fluida dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), pergerakan hewan ini mirip dengan seseorang yang melompat di atas trampolin. Saat kaki mereka menekan permukaan air, air akan melengkung tetapi tidak pecah. Kemudian, permukaan air kembali ke bentuk semula, mendorong mereka ke depan.

Tegangan permukaan terjadi karena molekul-molekul air saling menarik satu sama lain. Di permukaan air, molekul-molekul ini tidak memiliki air di atasnya, sehingga membentuk lapisan tipis seperti film yang cukup kuat untuk menopang hewan kecil.

Selain itu, hewan-hewan ini memiliki kaki yang tahan air. Kaki mereka ditutupi oleh lapisan mikroskopis dari rambut-rambut halus yang dapat dilapisi dengan lilin atau menahan bantalan udara. Tanpa perlindungan ini, air akan meresap ke kaki mereka dan membuat mereka tenggelam.

Baca juga: Mengapa Serangga Bisa Berjalan Di Atas Air?

Hewan yang Menampar Permukaan Air

Kadal basilisk berjalan di atas air

Hewan yang lebih besar, seperti kadal basilisk, burung grebe Barat, dan beberapa lumba-lumba, menggunakan teknik menampar permukaan air untuk tetap mengapung.

Kadal basilisk, misalnya, dapat berlari di atas air dengan kecepatan lebih dari 1,5 meter per detik. Hewan ini menampar permukaan air dengan kaki belakangnya, menciptakan kantong udara kecil di sekitar kakinya. Dengan gerakan cepat dan kuat, kantong udara ini tetap terbuka cukup lama untuk menopang tubuh kadal tersebut sebelum tenggelam.

Hewan yang lebih kecil lebih mudah melakukan teknik ini karena mereka membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk mengangkat tubuh mereka dari air. Sementara itu, kadal basilisk yang lebih besar perlu berlari terlebih dahulu di darat untuk mendapatkan momentum yang cukup agar tetap mengapung di atas air.

Baca juga: Apakah Tokek Bisa Berjalan di Air?

Mengapa Hewan Berjalan di Atas Air?

Sebagian besar hewan hanya berjalan di atas air untuk jarak yang pendek. Alasan mereka melakukannya bervariasi, seperti:

• Menghindari pemangsa – Misalnya, kadal basilisk berlari di atas air untuk melarikan diri dari musuh.
• Mencari makanan – Laba-laba perenang menggunakan kemampuan ini untuk berburu mangsa di permukaan air.
• Ritual kawin – Burung grebe Barat melakukan tarian kawin dengan berjalan di atas air sebagai bagian dari proses menarik pasangan.

Namun, ada beberapa hewan yang hampir sepanjang hidupnya berada di permukaan air, seperti water striders, yang menjadikan air sebagai habitat utama mereka.

Kemampuan luar biasa hewan-hewan ini menunjukkan bagaimana evolusi memungkinkan berbagai spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka dengan cara yang unik dan mengagumkan.

Baca juga: