优游国际

KOMPAS.com - Parker Solar Probe milik NASA, yang ditugasi untuk mengamati dari dekat korona luar Matahari, baru saja mencetak rekor sebagai obyek buatan manusia tercepat yang pernah ada.

Sebelumnya, rekor obyek buatan manusia tercepat dipegang oleh penutup lubang bor uji nuklir, yang diledakkan ke luar angkasa dengan kecepatan sekitar 240.000 km per jam setelah bom diledakkan di bawah tanah.

Kecepatan Parker Solar Probe

Wahana itu terekam melaju pada kecepatan 635.266 km per jam pada tanggal 29 Juni 2024, yang merupakan kedua kalinya mencapai kecepatan tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2018.

Wahana ini juga diperkirakan akan melaju lebih kencang lagi, dengan kecepatan tertinggi sekitar 692.000 km per jam, yang diharapkan dapat mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada tahun 2025.

Untuk mencapai kecepatan luar biasa ini, Parker Solar Probe bergantung pada waktu dan momentum.

Saat Parker Solar Probe mengitari Matahari, wahana ini sejajar dengan orbit Venus, memanfaatkan gravitasi planet yang bergerak untuk menciptakan semacam ketapel bertenaga gravitasi.

Baca juga: China Berhasil Mendaratkan Wahana di Sisi Jauh Bulan

Wahana itu akhirnya akan mendekati massa plasma superpanas yang berputar di seputar Matahari, dan melakukan berbagai pengukuran berbeda untuk membantu meningkatkan pemahaman ilmiah terhadapnya.

Pada April 2021, wahana antariksa itu "menyentuh" Matahari untuk pertama kalinya, mengumpulkan sampel plasma, dan mengukur perubahan medan magnetnya.

Parker Solar Probe mengumpulkan kumpulan data yang sangat berharga yang tidak mungkin dikumpulkan dari Bumi.

Parker kini telah menyelesaikan pendekatan dekatnya yang ke-20, dan berada dalam jarak 7,26 juta km dari lapisan gas terionisasi yang dianggap sebagai permukaan Matahari. Pada akhirnya, wahana ini akan berada dalam jarak 6,12 juta km.

Dan tentu saja, Parker Solar Probe harus cukup kokoh untuk menahan, bukan hanya kecepatan yang luar biasa, tetapi juga panas dan radiasi yang ekstrem.

Untuk itu, pelindung Parker Solar Probe mencakup perisai komposit karbon berukuran 11,4 cm yang mampu menahan suhu hampir 1.371 derajat celsius.