优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Studi: Penggunaan Parasetamol Jangka Panjang Tingkatkan Tekanan Darah

优游国际.com - 09/02/2022, 17:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Sebuah studi menunjukkan orang dengan tekanan darah tinggi yang secara teratur mengonsumsi parasetamol, atau dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Menurut para peneliti, pasien yang memiliki resep obat penghilang rasa sakit jangka panjang, biasanya digunakan untuk pengobatan nyeri kronis, harus diberikan dosis efektif terendah untuk waktu sesingkat mungkin.

Para ilmuwan mengasumsikan bahwa parasetamol merupakan obat yang benar-benar aman untuk digunakan pada pasien dengan kondisi tersebut.

Namun, temuan tersebut menunjukkan efek pada tekanan darah yang mirip dengan antiinflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen, yang diketahui meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung, juga digunakan untuk mengatasi nyeri kronis.

Para ahli menyampaikan, peningkatan tekanan darah diperkirakan meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke sekitar 20 persen.

Ahli mengusulkan, penelitian harus mengarah pada tinjauan resep parasetamol jangka panjang kepada pasien, terutama yang memiliki kondisi tersebut atau berisiko terkena penyakit jantung maupun stroke.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol Konsentrasi Tinggi, DLH Uji Sampel

Studi ini dengan jelas menunjukkan bahwa parasetamol, obat yang paling banyak digunakan di dunia, meningkatkan tekanan darah, salah satu faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan stroke,” ujar Ketua Pribadi Farmakologi Klinis di University of Edinburgh Profesor James Dear seperti dikutip dari The Independent, Rabu (9/2/2022).

“Dokter dan pasien bersama-sama harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari resep parasetamol jangka panjang, terutama pada pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular,” lanjut dia.

Prof Dear menambahkan, timnya menemukan bukti bahwa dua minggu pengobatan dengan parasetamol meningkatkan tekanan darah pada pasien yang memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi.

“Hal ini bukan tentang penggunaan parasetamol jangka pendek untuk sakit kepala atau demam, tapi menunjukkan risiko yang baru ditemukan, untuk orang yang meminumnya secara teratur dalam jangka panjang,” papar Peneliti Utama Dr Iain MacIntyre, Konsultan Farmakologi Klinis dan Nefrologi di NHS Lothian.

Ia menambahkan, penelitian menemukan bahwa setelah seseorang berhenti minum obat parasetamol, tekanan darahnya kembali seperti semula, menguatkan bukti bahwa parasetamol tingkatkan tekanan darah.

Baca juga: Parasetamol: Kegunaan dan Efek Samping

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau