Tim Redaksi
KOMPAS.com - Jangan lewatkan kesempatan untuk mengamati fenomena Retrograd Merkurius yang akan menghiasi langit Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Retograd adalah gerak semu planet yang tampak berlawanan arah dari Barat ke Timur, dibandingkan dengan gerak normalnya dari Timur ke Barat jika diamati dari Bumi.
Peneliti Pusat Riset Antariksa LAPAN BRIN, Andi Pangerang, mengatakan, fenomena Retrograd Merkurius dimulai pada 27 September 2021, sejak pukul 12.30 WIB, 13.30 Wita, 14.30 WIT.
Namun, puncaknya adalah ketika konjungsi inferior di tanggal 9 Oktober dan berakhir pada 18 Oktober pukul 09.38 WIB, 10.38 Wita, 11.38 WIT.
"Retrograd Merkurius kali ini berdurasi selama 21 hari dan terletak di konstelasi Virgo," kata Andi kepada 优游国际.com, Kamis (25/9/2021).
Baca juga: Fenomena Langit Akhir Pekan, Ada Konjungsi Kuartet Bulan, Merkurius, Venus dan Spica
Retrograd Merkurius selalu terjadi setiap tiga kali setahun. Fenomena ini sebelumnya telah terjadi pada 30 Januari (21 hari) dan 30 Mei 2021 (24 hari), serta akan terjadi kembali pada 14 Januari 2022 (21 hari).
Selama retrograd, Merkurius masih bisa diamati hingga 30 September 2021.
Andi berkata, untuk dapat mengamatinya Anda tidak membutuhkan alat bantu optik apapaun, karena bisa dilihat dengan mata telanjang setiap fajar, sebelum 1 Oktober 2021.
Sebab, pada 1 Oktober 2021, Merkurius tidak dapat diamati selama 16 hari dikarenakan sudut pisah yang cukup kecil dengan Matahari.
Akibatnya, Merkurius baru dapat diamati kembali pada 17 Oktober 2021 ketika fajar, sehari sebelum retrograd berakhir.
Baca juga: Hari Ini Ada Fenomena Perihelion Merkurius, Apa Dampaknya ke Bumi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.