Tim Redaksi
KOMPAS.com- Peningkatan kasus infeksi Covid-19 di sejumlah daerah di tanah air semakin mengkhawatirkan pascalibur Lebaran Idul Fitri 2021, seperti lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura dan Kudus.
Pemerintah pusat hingga daerah harus melakukan respon penanganan secara cepat.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono SpD.PD-KEMD., Ph.D dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulian Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (10/6/2021).
Adapun, dua daerah yang saat ini menjadi sorotan nasional adalah peningkatan kasus infeksi Covid-19 yakni di Bangkalan, Madura, Jawa Timur dan Kudus, Jawa Tengah.
Dante memaparkan, beberapa wilayah seperti Kudus dan Bangkalan memang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) kasus Covid-19 yang mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit di dua daerah tersebut penuh.
"Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan," kata Dante.
Baca juga: 3 Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura, Apa Saja?
Dante menegaskan, dalam upaya merespons lonjakan kasus Covid-19 tersebut, maka untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, seperti di Bangkalan, Madura dan Kudus, Kementerian Kesehatan dan pemerintah pusat hingga pemda harus memberikan dukungan fasilitas-fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
Di antaranya seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan.
"Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut," ujarnya.
Baca juga: Epidemiolog: Lonjakan Kasus Covid-19 di Madura Sangat Buruk dan Bisa Jadi Bom Waktu
Ia juga berkata, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang menjadi langkah antisipasi hingga level RT atau RW juga diperketat di daerah-daerah yang belum mengalami lonjakan kasus tinggi.
"PPKM Mikro akan terus kita lanjutkan di 34 provinsi, sampai kondisi waspada ini kita lampaui dan terbukti mampu menurunkan kasus Covid-19," tuturnya.
Kementerian Kesehatan sendiri sudah memiliki pemodelan untuk memprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran.
"Tingkat kasus kira-kira akan berlangsung selama 6-7 minggu dari puncak mobilisasi. Dengan penerapan PPKM Mikro dan keterlibatan masyarakat secara luas, kita bisa menekan penularan ini," tegasnya.
Lantas, bagaimana kondisi penularan dan lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura dan Kudus saat ini?
Baca juga: Epidemiolog Beri 3 Saran Mitigasi Antisipasi Dampak Buruk Lonjakan Kasus Covid-19 Bangkalan Madura