优游国际

Baca berita tanpa iklan.

TPA BLE Banyumas Bisa Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah

优游国际.com - 14/01/2025, 07:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bisa menjadi percontohan praktik pengelolaan sampah menuju zero waste to landfill berkelanjutan.

Menurut Dody, praktik ini bisa dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota lainnya.

Hal ini disampaikan Dody kala mengunjungi TPA BLE Banyumas bersama Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti, Minggu (12/1/2025) seperti dikutip 优游国际.com melalui akun Instagram resmi Kementerian PU @kementerianpu, Selasa (14/1/2025).

"Begitu sampah masuk ke sini, residu yang keluar hampir nol. Harapannya semua kabupaten/kota bisa seperti ini dan yang paling perlu waktu adalah membudayakan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mau memilah sampahnya, sehingga memudahkan pemrosesan sampah yang masuk ke sini,"  tulis Dody.

Pembangunan TPA ini dimulai sejak Oktober 2020 hingga Desember 2021, dan dilanjutkan optimalisasi pada tahun 2023.

Baca juga: Kelar Dipersolek, Kawasan Kota Lama Banyumas Kini Punya Wajah Baru

Alur pengolahan sampah di TPA BLE Banyumas mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dan waste to energy. Sehingga, dapat menjadikan sampah sebagai sumber daya yang bernilai.

Sampah organik seperti sisa makanan dan limbah pertanian diolah menjadi kompos dan magot, sedangkan sampah anorganik diolah menjadi paving/genteng plastik dan Refuse-Derived Fuel (RDF) yaitu bahan bakar alternatif pengganti batubara.

Pengolahan sampah di TPA ini dapat menghasilkan produk-produk bernilai yang sudah ada off taker-nya, jadi nilai ekonomi yang dihasilkan sudah bisa digunakan untuk mengoperasionalkan TPA BLE ini

Baca juga: Gubernur Jateng soal Dedi Mulyadi Bawa Siswa ke Barak Militer: Kenapa Harus Ngarang? Ada Aturan Hukum

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri menambahkan, masyarakat Banyumas didorong berpartisipasi memilah sampah dengan menggunakan aplikasi Salinmas dan Jeknyong, dimana masyarakat bisa mendapatkan insentif berupa uang.

"Jika masyarakat tidak memiliki waktu memilah sampah, maka bisa berlangganan kepada kelompok swadaya masyarakat yang memproses sampah organik dan anorganik menjadi produk bernilai ekonomi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau