优游国际

KOMPAS.com - Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada paruh pertama tahun 2024 mencapai 83.720 unit rumah dengan total nilai FLPP sekitar Rp 10,17 triliun.

Hal itu sebagaimana dikutip dari laman resmi BP Tapera, berdasarkan data status tanggal pencairan per 28 Juni 2024.

Profil penerima FLPP, alias yang membeli rumah subsidi melalui skema FLPP juga tersaji di dalam data tersebut. Seperti status pekerjaan, penghasilan, dan usianya.

Berdasarkan status pekerjaan, penerima FLPP paling banyak masyarakat yang bekerja di sektor swasta, persentasenya 77,52 persen.

Diikuti wiraswasta sebanyak 12,17 persen, lainnya 4,53 persen, PNS 3,81 persen, dan TNI/Polri 1,96 persen.

Baca juga: Kabupaten Bekasi Jadi Wilayah Paling Banyak Serap KPR FLPP

Lalu berdasarkan kelompok penghasilan, masyarakat berpenghasilan di atas Rp 3 juta-Rp 4 juta paling banyak menerima FLPP, yaitu 30 persen.

Disusul kelompok penghasilan di atas Rp 4 juta-Rp 5 juta (28,34 persen), di atas Rp 5 juta-Rp 6 juta (17,72 persen), Rp di atas Rp 6 juta (17,12 persen), di atas Rp 2 juta-Rp 3 juta (6,28 persen), dan kurang dari Rp 2 juta (0,54 persen).

Sementara berdasarkan kelompok usianya, penerima FLPP yang paling banyak yaitu berusia 19-25 tahun dengan jumlah 32,56 persen.

Baru kemudian diikuti kelompok usia 26-30 tahun (29,40 persen), 31-35 tahun (17,08 persen), 36-40 tahun (10,44 persen), dan di atas 40 tahun (10,52 persen).