JAKARTA, KOMPAS.com - Kesetaraan dan komposisi perempuan dalam peran strategisnya di sektor properti dan konstruksi sudah bukan merupakan isu penting lagi.
Sebaliknya, perempuan adalah pembuat keputusan penting, punya kapabilitas dan kompetensi dalam menentukan arah kebijakan berbasis kondisi aktual pasar properti.
Termasuk mengantisipasi potensi resesi ekonomi global dengan menyiapkan sejumlah upaya mitigasi risiko yang paling berat sekalipun.
Demikian pandangan CEO Asiana Lintas Development Loemongga Haoemasan dalam Asia Real Estate Summit (ARES) 2022.
"Konvensionalitas peran perempuan di dunia maskulin seperti sektor properti dan konstruksi justru merupakan victimize yang tidak seharusnya didramatisasi. Domestifikasi peran perempuan itu sudah basi," ujar Loemongga menjawab 优游国际.com, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Gandeng Asiana, Raffi Ahmad-Nagita Slavina Berencana Bangun Apartemen Khusus Milenial
Perempuan harus ditampilkan sebagai para pemimpin yang mampu mendorong pengembangan, investasi, dan pertumbuhan properti dengan fokus khusus pada teknologi properti melalui sejumlah inovasi.
"Bagaimana membangun sebuah proyek yang selaras dengan ekonomi dan teknologi digital, keberlanjutan, green development, perubahan iklim, keragaman dan inklusivitas, serta ekonomi baru pasca-pandemi," cetus Loemongga.
Asiana sendiri yang telah dipimpinnya selama 17 tahun menyiapkan sejumlah strategi menghadapi tahun 2023 yang masih penuh tantangan.
Two Senopati
Strategi ekspansi pasar ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan mereka. Proyek yang dirancang pun direalisasikan dengan pendekatan berbeda.
Tidak lagi dengan metode konservatif, meski properti masih dianggap sebagai big ticket item, melainkan dengan strategi yang sesuai dinamika kedua generasi itu.
Teknologi digital juga dimanfaatkan untuk semakin mendorong inklusifitas produk properti sehingga bisa menjadi instrumen investasi dan aset yang menarik serta paling realistis untuk dimiliki saat ini.
Berkolaborasi dengan RANS Group milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Asiana merancang mixed use development di Green Andara, Jakarta Selatan.
Proyek ini mengintegrasikan apartemen dan lifestyle center, serta dilengkapi dengan sejumlah fasilitas di atas lahan seluas 2 hektar.
Two Senopati