优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com – Memilih gorden tidak boleh sembarangan. Pasalnya, penggunaan gorden juga berpengaruh terhadap kualitas tidur.

Melansir Martha Stewart, Jumat (1/4/2022), cahaya adalah faktor eksternal terpenting yang memengaruhi kualitas tidur pada malam hari.

Sehingga, jika gorden tidak mampu menghalangi cahaya yang masuk ke dalam ruangan dengan baik, ritme sirkadian atau proses alami yang mengatur siklus tidur dan bangun secara berulang bisa terganggu.

Oleh karena itu, cermati pemilihan warna dan motif gorden yang akan ditempatkan di kamar tidur.

Untuk gorden di kamar tidur, sebaiknya hindari warna-warna cerah karena kurang mampu menahan cahaya dan warna lebih cepat pudar.

Baca juga: Gorden Terang Versus Gelap, Mana yang Lebih Baik?

Selain itu, pilih jenis kain gorden. Adapun bahan terbaik yang direkomendasikan adalah yang berbahan katun.

Gorden berbahan katun adalah bahan yang paling umum digunakan, karena ringan, mudah dirawat dan membuat ruangan menjadi lebih sejuk.

Akan tetapi, sutra memiliki perawatan serta biaya lebih tinggi daripada katun dan juga mudah rusak terhadap air serta paparan sinar-UV.

Pilihan lainnya adalah beludru yang dapat mengisolasi jendela dari angin dingin dan cuaca panas.

Namun, kekurangan beludru adalah menjadi tempat berkumpulnya debu dengan mudah sehingga memerlukan lebih banyak perawatan.

Baca juga:

Bahan poliester pun bisa menjadi pilihan karena memiliki banyak gaya dan perawatan lebih rendah.

Biasanya, poliester menjadi pilihan bagi seseorang yang memiliki rumah untuk pertama kali karena lebih terjangkau.

Lebih lanjut, bahan linen yang lebih ramah lingkungan juga bisa menjadi opsi dan dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah gaya gorden, seperti model batang lebih tebal untuk menahan jenis kain apa pun dan memberikan kesan lebih tinggi.

Jika gorden berbahan sutra atau satin batang gorden yang cocok yakni besi tempa atau kayu. Sedangkan gorden linen akan serasi dengan batang gorden kayu atau logam.