优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Per 2 Maret, penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai Rp 2,24 triliun.

Angka ini disalurkan untuk 20.327 unit rumah yang disalurkan melalui 18 bank, 3.306 pengembang, dan 4.361 perumahan di Indonesia.

Pencapaian penyaluran dana FLPP ini memperlihatkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto mengatakan, besarnya penyaluran dana FLPP ini mengalami kenaikan hingga 20,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021.

"Ini memperlihatkan optimisme yang tinggi dari pelaku pembangunan perumahan," terang Adi dikutip dari siaran persnya, Jumat (4/3/2022).

Optimisme ini diharapkan Adi terus berlanjut hingga target penyaluran dana FLPPtahun 2022 bisa tercapai.

Baca juga: Perdana, BP Tapera Kucurkan Dana FLPP Rp 57,69 Miliar Biayai 527 Rumah

Rencananya, minggu ke-2 Maret ini, BP Tapera selaku Operator Investasi Pemerintah (OIP) akan menandatangani perjanjian kontrak kinerja dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan. 

Kontrak kinerja ini menyangkut masalah layanan prima, akuntabilitas pengelolaan dana FLPP,  serta pengelolaan kinerja keuangan yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Menurutnya, Pemerintah telah berupaya sepenuhnya untuk terus membuat pasar perumahan di Indonesia berkembang baik.

Ini terlihat dari perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Properti selama 9 bulan sepanjang tahun 2022.

Perpanjangan insentif ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.0110/2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Rumah Tapak dan Rumah Susun yang ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022.

Untuk proses tersebut, aplikasi Sistem Kumpulan Pengembang (SiKumbang) terus dikembangkan oleh BP Tapera dan masih menjadi andalan yang digunakan oleh pemerintah untuk mendatanya.