JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen perlengkapan sanitasi dan rumah asal Jepang, Lixil, baru saja menggelar kompetisi Lixil Architectural Design Competition 2021.
Kompetisi dengan tema “Infill and Adaptive Reuse: Practicing Sustainable Movement in Historic Public and/or Transit Hub in the Cities” memberi tantangan kepada para peserta untuk menciptakan desain berkelanjutan pada fasilitas publik bersejarah.
Para peserta diminta untuk membuat desain arsitektur yang berkelanjutan untuk Stasiun Tawang di Semarang dan Stasiun Gubeng di Surabaya dengan arsitektur berkelanjutan tanpa menghilangkan nilai filosofis dan warisan budaya dari bangunan tersebut.
Baca juga: Jakarta Gelar Sayembara Terbuka Penataan Kampung Kumuh Berhadiah Rp 100 Juta
Tak hanya menyediakan wadah untuk para arsitek profesional berkompetisi, namun juga bagi mahasiswa arsitektur.
Kompetisi yang digelar Lixil ini juga didukung oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan PT Kertea Api Indonesia (KAI).
Dalam rilis yang diterima 优游国际.com, Kamis (20/1/2022) Presiden Direktur Lixil Water Technology Indonesia Santa Firmansjah mengatakan meski hanya kompetisi desain, namun telah muncul banyak talenta yang punya visi berkelanjutan pada desainnya.
“Kami bangga dapat menemukan talenta-talenta yang memiliki visi berkelanjutan pada desainnya dan dapat diimplementasikan di proyek nyata” ujar Santa.
Santa pun berharap, hasil desain tersebut bisa diterapkan dalam revitalisasi Stasiun Tawang di Semarang dan Stasiun Gubeng di Surabaya.
Setelah melalui proses panjang sejak September 2021 lalu, dari 221 peserta yang mendaftar, terpilih lima finalis dari masing-masing kategori.
Para finalis kemudian mempresentasikan desain mereka di hadapan para juri.
Dewan juri yang dihadirkan yakni President Director PT Arkonin Achmad Noerzaman, Founder Andramatin Architects Andra Matin, dan Leader B2B Activation Indonesia Lixil Water Technology Indonesia. R.A Kharisma Maulida
Berdasarkan penilaian, ketiga juri tersebut memilih tiga orang pemenang dari setiap kategori, yakni:
Kategori Profesional
Juara Pertama: Terawang Tawang oleh Gemawang Swaribathoro, Donald Aditya Epiphanius, dan Raden Wardhana Wijosena Putra.
Juara Kedua: Multilevel Tawang Connection oleh Ahmad Setiadi, Endy Ersal, dan Athalla Arissaputra.