KOMPAS.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai Marc Marquez bisa membunuh orang jika gaya membalapnya tak berubah. Diakuinya, aksi pebalap Repsol Honda tersebut terkesan ugal-ugalan.
Pernat melontarkan pernyataan tersebut menjelang bergulirnya seri kedua MotoGP 2023 di Argentina. Marc Marquez tidak terlibat dalam balapan ini karena sedang memulihkan cedera.
Memang, Marc Marquez mencuri perhatian pada seri perdana MotoGP 2023 di Portugal pekan lalu.
Bukan karena menjadi juara tetapi Baby Alien gagal menuntaskan balapan akibat kesalahan fatal yang dilakukannya.
Baca juga: Isu Legalitas Hukuman Marc Marquez dan Permintaan Konsistensi
Kala itu, Marquez tak bisa mengendalikan laju motor RC213V di tikungan 3 Sikruit Algarve.
Imbasnya, dia ikut menyeret dua rivalnya, Jorge Martin (Pramac Racing) dan korban yang paling parah yakni Miguel Oliveira (RNF MotoGP Team).
Ini membuat peraih delapan gelar juara dunia tersebut mendapatkan sanksi berupa double longlap penalty.
Marquez, yang dianggap biang keladi kecelakaan itu, harus menjalani hukuman tersebut saat kembali ke lintasan balap.
Aksi nekat dan terkesan ugal-ugalan Marquez ini mengundang reaksi Carlo Pernat. Dia bahkan menilai Marquez bisa membunuh seseorang jika tidak menghentikan atau mengubah gaya balapnya.
"Dia biasa membalap seperti ini sebelumnya, saya mengerti bahwa dia memiliki motor kesepuluh yang memaksanya melakukan sesuatu yang lain," ucap Pernat.
Baca juga: Sanksi untuk Marc Marquez Dimodifikasi, Honda Ajukan Banding
"Namun sebelumnya dia tidak terlalu benar melakukannya dan sekarang dia menjadi berani."
"Dia harus bertahan dengan apa yang dia miliki, jika dia terus seperti ini dia akan membunuh seseorang."
Sebelumnya, Pernat juga sudah menyoroti hukuman yang diberikan kepada rekan Joan Mir itu. Menurut Pernat, Marquez menerima hukuman yang sangat ringan.
Dalam wawancara dengan Tuttosport, Pernat ingin rider asal Spanyol tersebut dijatuhi sanksi berat, tak hanya sekadar longlap penalty.
Menurutnya, Marquez pantas mendapatkan hukuman start dari urutan paling belakang atau diskualifikasi untuk satu seri.
"Seperti yang saya katakan, berikan sanksi tegas," ujar Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Pertanyaannya bukan apakah dia harus melakukan dua longlap penalty tetapi apakah dia harus mulai dari baris terakhir atau didiskualifikasi untuk satu balapan," imbuhnya. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.