KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun tangan untuk menyelesaikan kasus penganiayaan yang menewaskan Taryana, warga Tanjungsiang, Kabupaten Subang, yang diduga mencuri ayam.
Dedi mempertemukan keluarga almarhum dengan keluarga para pelaku penganiayaan di kediamannya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Dedi menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menghindari konflik berkepanjangan antara kedua belah pihak.
"Ini saya sudah bertemu ya, keluarga korban penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan keluarga yang menganiayanya yang sekarang ditahan di Polres," ujarnya dalam rekaman video yang diterima 优游国际.com, Sabtu (5/4/2025).
Baca juga:
Menurut Dedi, insiden yang menyebabkan kematian Taryana terjadi karena emosi sesaat dari delapan pekerja peternakan ayam.
Mereka tidak berniat membunuh, tetapi aksi massa yang spontan mengarah pada penganiayaan fatal. "Semua dilakukan karena emosi, karena kekhilafan, karena jumlah massa yang banyak. Pada akhirnya, satu orang meninggal karena melakukan pencurian," jelasnya.
Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Subang, dan delapan pelaku telah menjalani proses hukum. Dedi berharap pertemuan antara keluarga korban dan pelaku bisa menjadi langkah awal dalam penyelesaian konflik secara damai.
Dedi mengapresiasi sikap keluarga korban dan pelaku yang telah saling memaafkan.
Ia berharap pengampunan ini dapat meringankan hukuman bagi para pelaku.
"Tapi mudah-mudahan upaya saling memaafkan ini semakin meringankan. Apa yang dijalani, karena pengakuannya ada yang memukul satu kali, ada yang memukul pertama. Ya nanti biarkan hukum yang membuktikan," ujarnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Skema Baru, Pastikan Uang Kompensasi Sopir Angkot Tak Dipotong Lagi
Gubernur Jawa Barat ini juga menyoroti dampak sosial yang ditimbulkan akibat kasus ini. Ia khawatir hilangnya kepala keluarga baik dari pihak korban maupun pelaku dapat menciptakan masalah ekonomi baru.
"Jadi hari ini saya ingin menyelesaikan masalah ini, tidak boleh lahir lagi kriminalisasi baru karena kehilangan sumber penghidupan, tanggung jawab keluarganya, penanggung jawabnya hilang karena terkena tindak pidana," tegasnya.
Meskipun kedua pihak telah saling memaafkan, Dedi menegaskan bahwa proses hukum terhadap delapan pelaku tetap harus berjalan.
"Semua keluarga ini sudah saling memaafkan, tapi proses hukum tetap berjalan. Mudah-mudahan Ibu, Ibu (Taryana) juga tidak boleh di hatinya ada kebencian, segala macam. Maafkan karena anak Ibu juga meninggal itu karena lagi nyuri," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Dedi Mulyadi Damaikan Keluarga Maling Ayam dan Keluarga Pelaku Penganiayaan, Klik untuk baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.