KOMPAS.com - Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (7/3/2025) dini hari.
Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya menyebabkan sungai meluap dan menerjang permukiman warga.
Sedikitnya tujuh titik di Kota Sukabumi terdampak banjir, termasuk Kampung Balandongan di Kecamatan Baros, Kampung Cikujang di Kecamatan Warudoyong, serta Kampung Pangkalan di Kecamatan Lembursitu.
Baca juga:
Di Kabupaten Sukabumi, kawasan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, juga terendam banjir, membuat warga terpaksa mengungsi ke atap rumah mereka.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam kondisi hujan deras, sebuah video seorang relawan meminta bantuan kepada semua pihak karena terjebak saat mengevakuasi wanita hamil jadi viral.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @sukabumiupdate, relawan itu menyelamatkan seorang ibu hamil dan anak kecil di dalam mobil.
Ia terjebak akibat longsor di ruas jalan provinsi Kiara 2, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
"Bang izin. Saya kejebak, saya bawa orang hamil dan anak kecil. Tolong bang," ujar relawan.
Saat ini, hujan deras masih mengguyur wilayah Sukabumi Jawa Barat dan sekitarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi melaporkan bahwa banjir ini mengakibatkan 10 korban jiwa.
Selain itu, sekitar 2.500 kepala keluarga (KK) harus direlokasi ke tempat yang lebih aman. Kerugian materiil akibat bencana ini masih dalam pendataan, namun sejumlah rumah dan infrastruktur mengalami kerusakan parah.
Baca juga: Viral Patung Penyu di Sukabumi Rusak, Disebut Terbuat dari Kardus dan Anggaran Rp 15 Miliar
Bencana ini juga memutus akses jalan di beberapa wilayah. Seorang relawan yang membawa ibu hamil dan anak kecil dilaporkan terjebak di ruas jalan provinsi Kiara 2, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Hujan deras yang masih mengguyur wilayah tersebut menghambat upaya evakuasi.
Baca juga:
Selain faktor cuaca ekstrem, sejumlah pihak menduga bahwa aktivitas tambang emas ilegal di kawasan hulu sungai berkontribusi terhadap parahnya dampak banjir. Erosi tanah akibat pertambangan dinilai memperparah aliran air saat hujan deras mengguyur.
Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat dan mengerahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi warga terdampak. Bantuan logistik mulai disalurkan ke posko-posko pengungsian, sementara proses pencarian korban hilang masih berlangsung.
Pemerintah dan organisasi kemanusiaan terus berupaya memulihkan kondisi serta mengantisipasi bencana susulan akibat cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.