KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi membongkar penyebab menjamurnya organisasi masyarakat (ormas) di kawasan industri di Jabar.
Persoalannya, keberadaan ormas ini meresahkan karena kerap mengganggu pengusaha dan investor yang akan berinvestasi di Jabar.
"Kalau ini terus-terusan tidak terkendali, industri akan kabur karena ketidaknyamanan berinvestasi di Jabar," ujar Dedi dalam perbincangannya dengan DPRD Jabar yang direkam dan diposting di akun Instagram @dedimulyadi71, Minggu (17/2/2025).
Baca juga: Halangi Rencananya Bangun Rutilahu, Dedi Mulyadi: Saya Cabut SK Gubernur Terdahulu
Dedi menjelaskan salah satu penyebab ormas menjamur di kawasan industri Jabar karena warga sekitar hanya menjadi penonton perkembangan di daerahnya.
Selama ini, Jabar terlambat merespons kebutuhan pasar kerja. Sekolah kejuruan masih praktik dengan mesin jadul disaat unia industri menggunakan produk digital.
"Jawa Barat lambat dalam merespons kebutuhan pasar kerja. Akibatnya industri tumbuh, pasar kerjanya dikuasai orang (luar Jabar). Orang Jabarnya tidak kebagian dari industri itu. Akhirnya menjamurlah ormas di sekitar industri. Karena ga ada pilihan kecuali memperkuat diri, mengorganisir diri, nu penting aing menang jatah (yang penting saya dapat bagian)," tutur Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ungkap Ormas Ganggu Investasi hingga Ratusan Triliun Rupiah: Saya Tindak!
Untuk menyelesaikan persoalan ini, tidak cukup hanya dengan pendekatan politik, tapi dibutuhkan pendekatan akademik.
Untuk itu, Dedi akan mendorong link and match pendidikan. Ia akan mengajak DPRD Jabar dan pengusaha bersama-sama memetakan kebutuhan SDM industri di Jabar.
"Nanti pengelola (industri) harus paparan, kebutuhan angkatan kerja 10 tahun ke depan (seperti apa). (Nanti kita akan) hasilkan tenaga kerja yang sesuai," ungkap dia.
Pemprov Jabar sendiri akan memperbanyak beasiswa di bidang tersebut untuk semua orang jenius, bukan hanya anak miskin.
"Mau kaya, mau miskin (asal jenius), kita kasih beasiswa. Karena itu bagian dari penghargaan negara," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.