JAKARTA, KOMPAS.com - Artis sekaligus pendakwah Peggy Melati Sukma mengungkapkan perbedaan menjalankan puasa di Selandia Baru, tempatnya bermukim.
Di awal Ramadhan kali ini, Peggy kembali ke Indonesia selama sepekan karena diundang ke beberapa acara dakwah.
"Kalau di NZ (New Zealand) kita subuhnya dari jam 5, bukanya jam 9 malam ya. Ramadhan tahun ini siangnya lagi panjang," ungkap Peggy sebelum mengisi acara Women Festive di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2025).
"Dan juga di sana, karena kami tinggalnya di South, di bagian paling selatan, udah dekat dengan kutub selatan. Jadi memang walaupun disebutnya musim panas, tapi udaranya tetap dingin ya," jelasnya lagi.
Peggy menuturkan suhu di lingkungan tempat tinggalnya berkisar antara 18 sampai 21 derajat Celsius.
Kembali ke Indonesia, perempuan berusia 48 tahun ini senang bisa bertemu dengan matahari terik.
Baca juga: Pernah Raih Puncak Popularitas, Peggy Melati Sukma: Tetapi Itu Ternyata Tak Membuat Saya Bahagia
"Jadi kangen sama mataharinya, walaupun tentu dengan keprihatinan mengirimkan doa kepada saudara-saudara kita yang sedang menghadapi banjir ya," kata Peggy.
Di Selandia Baru, Peggy berujar selalu masak makanan sendiri.
Masjid yang dikelola Peggy dan suaminya, Syekh Reza Abdul Jabbar, di Selandia Baru juga memiliki program buka puasa bersama 100 orang setiap pekan, sehingga masak besar pula.
"Jadi kangennya sama Indonesia, makanan di mana-mana, yang masak banyak, yang jualan banyak. Jadi datang ke sini rasanya bisa menikmati, ya tentu di sana juga menikmati ya. Menikmati amal solehnya, memasak, menyiapkan makanan gitu ya," pungkas Peggy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.