KOMPAS.com- Di tengah perseteruan hukum yang sedang berlangsung antara NJZ (NewJeans) dan ADOR, satu-satunya anggota asing grup tersebut, Hanni dikabarkan sudah memiliki visa baru.
Hanni, yang memiliki kewarganegaraan ganda Australia dan Vietnam, tinggal dan bekerja di Korea Selatan dengan visa E-6, yang kabarnya telah berakhir pada bulan Januari tahun 2025.
Ia harus dipekerjakan oleh pemberi kerja dalam hal ini ADOR untuk memperpanjang visanya.
Tetapi seluruh anggota grupnya telah mengumumkan pemutusan kontrak mereka dengan ADOR pada bulan November 2024.
Baca juga: Hanni NewJeans Dikabarkan Jadi Imigran Ilegal Korea Selatan, Kantor Imigrasi Buka Suara
ADOR mengklaim pemutusan kontrak tersebut melanggar hukum dan mengajukan gugatan terhadap para anggota, yang masih berlangsung hingga saat ini.
Hingga keadaan membaik, Hanni tidak dapat menandatangani kontrak dengan agensi baru mana pun.
Oleh karena itu, perpanjangan visanya telah menjadi bahan diskusi hangat selama beberapa bulan terakhir.
Baru-baru ini, ADOR mengklaim Hanni menolak menandatangani dokumen yang telah mereka ajukan untuk memperpanjang visanya.
Sebagai tanggapan, orang tuanya merilis pernyataan yang memberi tahu publik bahwa ia telah memperoleh visa pada 11 Februari, KST.
Baca juga: ADOR Menuntut Permintaan Maaf Belift Lab kepada Hanni NewJeans
"Hanni telah memperoleh visa baru secara sah kemarin (11 Februari) melalui prosedur yang tepat," kata orangtua Hanni.
Orangtua Hanni menuduh ADOR memanfaatkan isu visa Hanni untuk membuatnya mau menandatangani perpanjangan kontrak.
"ADOR menekan Hanni dan orang tuanya dengan memanfaatkan isu sensitif visa, yang menjadi perhatian utama bagi penduduk asing di Korea," kata mereka.
"Mereka menuntut agar Hanni menandatangani perjanjian perpanjangan yang mencantumkan ADOR sebagai agensinya dan mengirim email berisi peringatan bahwa penolakan untuk menandatangani dapat mengakibatkan status penduduk ilegal," lanjut mereka.
Bukan itu saja, orangtua Hanni juga mengatakan, tanpa sepengetahuan mereka, ADOR telah menyerahkan dokumen pribadi Hanni.
Baca juga: Hanni NewJeans: Saya Yakin HYBE Tidak Menyukai Kami
"Lebih jauh lagi, mereka menyerahkan dokumen pribadi yang mengharuskan tanda tangannya ke lembaga terkait tanpa persetujuannya dan baru memberitahunya setelahnya. Tindakan ini tidak dapat dipahami menurut standar umum," kata orangtua Hanni.