JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite FFI 2024-2026, Ario Bayu, mengungkapkan poin penting dalam penilaian sebuah karya di Festival Film Indonesia.
Komite FFI sangat memerhatikan film yang memberikan dampak kultural dan ekonomi.
"Pastinya barometer kami terhadap tingkat mutu, kualitas, dan juga story telling-nya karena seperti dijelaskan Om Slamet Rahardjo tadi bahwa cerita atau images memiliki kekuatan transformatif yang cukup substansial," kata Ario Bayu saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Ario Bayu Ingin FFI 2024 Lebih Objektif dan Netral secara Penjurian
Oleh sebab itu, Ario Bayu berupaya agar FFI bisa mengapresiasi semua film yang memberikan dampak baik secara kultural maupun ekonomi selama 2024.
Dengan demikian, para pelaku film pun bisa menjadi lebih bersemangat untuk memberikan karya terbaik.
"Makanya, FFI ingin mengapresiasi semua stakeholders baik yang memberikan dampak kultural atau dampak ekonomi," ujar Ario Bayu.
Baca juga: Dibintangi Ario Bayu, Isyana Sarasvati Rilis Video Musik Aku Rindu
Tahun ini, Indonesia berhasil mencetak jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah.
Pencapaian tahun ini berhasil mengalahkan rekor yang sebelumnya tercatat di tahun 2022.
FFI pun akan tetap memberikan apresiasi untuk film-film yang mendulang banyak penonton dengan memasukkannya ke kategori-kategori pilihan favorit penonton.
FFI 2024 saat ini sudah memasuki tahap penjurian awal.
Baca juga: Ario Bayu Merasa Hidup Kembali Tampil di Film Bisu Hitam-putih Samsara
Dari total 105 film yang masuk, FFI kemudian mengkurasinya menjadi 30 film.
Daftar Nominasi FFI 2024 akan diumumkan pada tanggal 17 Oktober 2024.
Sementara malam puncak anugerah Piala Citra FFI 2024 akan diselenggarakan pada tanggal 20 November 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.