JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor dan kreator konten Baim Wong bicara tentang pilihannya kini lebih aktif di media sosial TikTok untuk berjualan hingga soal penghasilannya dari live TikTok.
Baim yang bisa live di TikTok selama empat jam dalam satu hari itu mengakui ada orang yang mempertanyakan pilihannya itu.
"Orang berpikirannya sempit 'Im, lo ngapain jual panci?'" kata Baim dikutip dari YouTube Kaesang Pangarep.
Padahal, walaupun hanya berjualan panci, tapi dengan berjualan online justru bisa memiliki peluang konsumen lebih besar, karena jangkauannya yang tanpa batas.
Baca juga: Alasan Paula Verhoeven Belum Jenguk Ayah Baim Wong di Rumah Sakit
"Kita malah mikirnya, gue ada satu toko yang enggak perlu buat di seluruh Indonesia, semua beli di situ," ucap Baim.
"Ada bisa 40.000 orang nonton gue, sedangkan mal paling cuma berapa ribu," lanjutnya.
Hanya saja tantangan dari berjualan online adalah kepercayaan orang terhadap toko mereka.
"Yang paling susah itu dari tokonya untuk dipercaya orang," lanjutnya.
Berbicara tentang keputusannya lebih aktif di TikTok dan mulai mengurangi muncul di konten YouTube, tak lain karena melihat peluang di masa depan.
Baca juga: Rumah Tangga Diisukan Retak, Baim Wong: Ya Ampun
"Sebenarnya enggak sengaja, waktu itu lagi YouTube tapi karena waktu itu semua orang juga YouTube. Enggak sengaja ngelihat, TikTok nomor tiga dunia, akan switching sebenarnya sebentar lagi," kata Baim.
"Di China mal sudah sepi, gue ke China beberapa kali untuk analisa, semua sepi. Ke mal cuma untuk makan," ujar Baim.
Menurutnya, apa yang terjadi di China, cepat atau lambat juga akan terjadi di Indonesia.
"Apa yang terjadi dari China, kita pasti telat dua tahun. Tapi gue bergerak by data, by analisa. Ketika itu terjadi di sana, ya sudah, gue coba di sini," jelasnya.
Sebagai contoh, saat ini saja sudah bisa dilihat bagaimana orang mulai lebih sering memilih transaksi dengan menggunkan dompet digital dibanding membawa uang tunai.
Oleh sebab itu, disaat orang kini mulai berlomba membuat konten YouTube, Baim memilih beralih ke media sosial, karena yakin akan adanya perputaran itu, di mana dunia online akan lebih berkembang kedepannya.