优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Dian Sastrowardoyo mengungkap pandangannya soal kebijakan cuti haid dan hamil bagi perempuan yang bekerja di kantoran.

Sebagai informasi, ketentuan cuti haid ini sebelumnya diatur dalam Pasal 81 Undang Undang Ketenagakerjaan, sedangkan poin tentang cuti hamil tertuang dalam Pasal 76.

Menurut Dian, dengan adanya kebijakan tersebut, produktivitas industri semakin meningkat.

Baca juga: Hobi Ubah Dekorasi Rumah, Dian Sastro Dilarang Utak-atik Kamar Anak

"Ada beberapa company, yang saya tahu, sudah menerapkan cuti hamil dan haid. Bahkan mereka menyediakan satu hari bagi perempuan untuk kerja secara pararel. Sejak dikasih work from home, produktivitas perusahaannya makin naik," kata Dian Sastrowardoyo ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).

Menurut Dian, kebijakan itu membuat banyak perempuan urung mengajukan pengunduran diri lantaran pekerjaan rumah.

"Karena semakin aturan itu diterapkan, semakin sedikit perempuan yang resign karena alasan urus rumah. Semakin banyak pegawai perempuan yang tidak resign, produktivitas perusahaan meningkat. Profitable banget," tutur Dian.

Baca juga: Soal Kesetaraan Gender, Dian Sastrowardoyo: Mindset Perempuan Harus Didobrak

Menurut aktris berusia 41 tahun itu, perusahaan yang melek terhadap aturan bagi perempuan biasanya mencapai profit yang lebih maksimal.

"Company yang melek inklusivitas itu sangat berdampak pada profit mereka. Mereka memperbolehkan WFH, tapi anehnya produktivitasnya naik. Yang sampai di level tinggi itu semakin banyak," tutur Dian.

Baca juga: Cara Dian Sastrowardoyo Ajarkan Anak agar Tak Takut Berbuat Salah

Istri dari Indra Sutowo itu menjelaskan bahwa women empowerment di lingkup kerja bisa diterapkan dalam kebijakan dan tidak hanya jargon semata.

"Untuk keseteraan gender di tempat kerja, kita bisa masukkan dalam policy. Misalnya di posisi manajemen itu, perempuan ada cuti haid atau melahirkan itu enggak boleh dipersulit, jadi menciptakan ruang aman," ucap Dian Sastro.